Sementara pekan lalu, sang putri mengecam penyelenggara karena mengundang pembawa acara televisi India, Sudhir Chaudhary ke negaranya meskipun peran terakhir dalam mempromosikan Islamofobia melalui siaran TV-nya. Sang putri mengingatkan penyelenggara bagaimana pembawa acara TV kontroversial itu secara rutin mencemarkan nama baik Islam dan pengikutnya.
"Pada 2019 & 2020, Sudhir Chaudhry menjalankan acara di Zee News di mana ia memuntahkan racun terhadap Muslim karena memimpin protes anti-kewarganegaraan. Dia menyebarkan cerita palsu, menargetkan siswa dan wanita Muslim karena memimpin protes kewarganegaraan di Shaheen Bagh, New Delhi & bagian lain negara itu," tulis sang putri di akun Twitter resminya.
Pada 2020, ia memimpin kampanye untuk mencemarkan nama baik Muslim India dengan menyalahkan mereka karena menyebarkan virus corona. Beberapa pengadilan tinggi India kemudian menyimpulkan bahwa menyalahkan anggota Jamaah Tabligh atas penyebaran virus adalah bagian dari propaganda.
Sebelumnya pada Juni 2020, sang putri mengatakan bahwa Kashmir adalah 'penjara dan kamp yang hidup' dan mempertanyakan keheningan komunitas internasional sebab 'Gaza terjadi lagi'.