IHRAM.CO.ID, ALAPPUZHA -- Sebuah masjid di Kerala membuka pintunya bagi orang-orang dari semua agama untuk menyaksikan sholat Jumat, 27 November kemarin. Para pemuka agama Hindu dan Kristen mengikuti kegiatan ini dan berbicara kepada umat beriman.
Inisiatif tersebut dilakukan oleh Masjid Markaz di kota Alappuzha, saat umat Islam menghadapi penentangan melaksanakan sholat terbuka di berbagai situs, di kota Haryana, Gurgaon. Di Kerala sendiri, komunitas Muslim menyaksikan kampanye sektarian melawan makanan halal.
“Kami ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat, bahwa kami harus tetap bersatu dan tidak terpecah oleh batas-batas buatan manusia,” kata presiden komite Masjid Markaz, Mohammed Amin, dikutip di The Telegraph, Selasa (30/11).
Saat pelaksanaan kegiatan open house ini, Masjid Markaz menyaksikan pemandangan langka dengan lebih dari 50 non-Muslim, termasuk pemimpin agama Hindu, pendeta Kristen dan pemimpin komunis, menghadiri dan mendengarkan khutbah Jumat.
Setelah pelaksanaan sholat Jumat selesai, para pendeta Hindu dan Kristen berbicara kepada umat yang ada. Mereka menyerukan kerukunan dan persaudaraan komunal di tengah tantangan saat ini. Amin lantas melanjutkan, di masa lalu pihaknya bahkan menerima tamu dari agama lain pada saat pelaksanaan sholat Ied. Namun, ini adalah pertama kalinya non-Muslim menyaksikan sholat Jumat.
“Kami menyambut semua pihak yang ingin melihat apa yang terjadi selama sholat dan pelajaran apa yang diberikan selama khutbah. Tidak banyak non-Muslim yang tahu apa yang terjadi saat sholat berlangsung. Jadi kami pikir ini adalah kesempatan besar untuk bergandengan tangan dan mempromosikan perdamaian dan harmoni komunal," lanjut dia.
Amin menyadari kemungkinan oposisi dari sebagian kecil umat Islam atas kegiatan tersebut. Tetapi, ia mengatakan pihaknya siap menghadapi segala keberatan.
“Sejauh ini tidak ada yang mengeluh, tetapi mungkin ada bagian-bagian kecil yang menentang keterbukaan seperti itu. Tapi saya yakin, masjid lain di Kerala akan meniru ide ini untuk memperkuat persahabatan komunal yang dikenal negara kita,” ujarnya.