IHRAM.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Sebanyak 95 peserta terdiri dari anggota Astronomical Society of Brunei Darussalam (PABD), petugas dari Balai Khazanah Islam Sultan Haji Hassanal Bolkiah (BKISHHB), tamu undangan dari instansi pemerintah daerah dan perguruan tinggi, serta dari negara-negara regional Malaysia dan Indonesia, hadir dalam Lokakarya instrumen astronomi Islam tradisional pada pekan lalu.
"Observatorium abad pertengahan menjadi tempat para ilmuwan dan astronom seperti Al-Biruni dan Ibnu Sina berkumpul untuk berdiskusi ilmiah dan melakukan pengamatan astronomi," kata Presiden PABD Haji Mahadi bin Haji Mohd Tahir, dilansir dari laman Borneo Bulletin pada Selasa (30/11).
Dia mengatakan, pengamatan astronomi selama Zaman Keemasan Islam pada abad ke-9 dan ke-10 merupakan sumber pembelajaran dan pencapaian besar.
"Observatorium abad pertengahan menjadi tempat para ilmuwan dan astronom seperti Al-Biruni dan Ibnu Sina berkumpul untuk berdiskusi ilmiah dan melakukan pengamatan astronomi. Observatorium memainkan peran penting dalam meningkatkan perkembangan astronomi Islam, di mana benda-benda langit dipelajari dan mengarah pada inovasi astronomi," kata Haji Mahadi.
"Sejak didirikan pada tahun 2003, PABD terus merintis dan mengembangkan ilmu multidisiplin di bidang astronomi dan falak di Brunei Darussalam selama 19 tahun terakhir," lanjutnya.