IHRAM.CO.ID, JAYAPURA -- Salah satu vaksinator Covid-19 Yamamoto (50 tahun) mengakui hingga kini masih mengalami kesulitan melakukan vaksinasi kepada warga asli Papua (orang asli Papua/OAP). Memang benar akibat banyaknya berita-berita tidak benar atau hoaks yang beredar menyebabkan vaksinasi tidak dapat dilakukan dengan mudah.
"Masyarakat OAP masih beranggapan vaksinasi mengandung chip yang dikenal dengan 666," kata Yamamoto yang sehari-hari bertugas di Dinkes Papua, Kamis (2/12).
Dia mengatakan lebih mudah memberikan pemahaman kepada warga luar dibanding warga asli, apalagi terkadang dipersulit dengan adanya petugas kesehatan yang juga enggan divaksinasi karena masih percaya hoaks. Untuk menghadapi hal itu dirinya bersama rekan-rekan vaksinator berupaya memberikan pemahaman dengan mendekati tokoh masyarakat dan agama agar mendapat kepercayaan dari masyarakat hingga bersedia divaksinasi.
"Puji Tuhan secara perlahan makin banyak warga OAP yang mau divaksinasi mengingat pentingnya vaksinasi guna memberikan daya tahan tubuh dari serangan Covid-19, " kata Yamamoto yang mengaku sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan sebagai vaksinator selama seminggu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nyoman Antari secara terpisah mengaku untuk vaksin kedua belum mencapai 70 persen. "Kami masih terus mengejar agar pencapaian vaksinasi kedua bisa mencapai 70 persen karena dari 171.616 orang yang sudah divaksinasi pertama atau 74 persen tercatat baru 120.629 orang yang sudah divaksinasi kedua atau 52 persen, " kata Nyoman.
Target vaksinasi Covid-19 untuk Kota Jayapura tercatat 231.863 orang.