Jumat 03 Dec 2021 20:02 WIB

Persiapan Pembangunan Museum Sejarah Nabi Telah Selesai

Persiapan pembangunan Museum Nabi Muhammad yang akan dibangun telah selesai.

Rep: Ali Yusuf, Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin menerima kunjungan Dr. Jaudat Barokat dan tim Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Kairo, Haji Syafruddin didampingi oleh Sekretaris Yayasan Ustadz Anizar Masyhadi, pengurus Yayasan Buyung Wijaya dan konsultan hukum Yayasan Muhammad Shobirin, SH.
Foto:

Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam akan dibangun di kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Museum sejarah Nabi Muhammad SAW ini akan dibuat dengan sangat lengkap sehingga dapat menjadi rujukan.

Wakil Sekretaris dan Tim Perumus Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam, KH Anizar Masyhadi menyampaikan, pembangunan museum atas kerjasama Dewan Masjid Indonesia (DMI), Liga Dunia Islam dan Yayasan Wakaf As-Salam Makkah Al-Mukarromah. Museum sejarah Nabi ini akan menjadi yang pertama dan terbesar di luar Arab Saudi.

Ia mengatakan, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah tempat didirikannya museum sejarah Nabi. Dengan demikian Indonesia melewati 25 negara yang sudah secara resmi mengajukan diri untuk jadi tuan rumah didirikan museum sejarah Rasulullah.

"Museum ini akan menggambarkan sejarah Nabi Muhammad SAW secara lengkap, silsilah Rasulullah, nilai-nilai Islam yang dibawanya bersumber dari Alquran dan Al-Hadits, peranan para sahabat Nabi dan lain sebagainya," kata KH Anizar kepada Republika, Kamis (17/10).

Pimpinan Pondok Modern Tazakka ini menjelaskan, museum akan dilengkapi dengan teknologi modern tiga dimensi (3D), hologram dan layar sentuh. Di museum juga akan dibangun miniatur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dua masjid tersebut akan menjadi pusat pelatihan manasik haji dan umrah nasional.

Museum akan sangat kaya dengan konten materi seperti hadis-hadis Rasulullah SAW dalam segala aspek kehidupan. Sehingga museum ini bisa menjadi rujukan bagi para ulama, ormas-ormas Islam, akademisi, pelajar, mahasiswa dan santri karena kontennya sangat lengkap.

KH Anizar juga menginformasikan, museum akan dilengkapi dengan food court yang menjual makanan yang pernah dimakan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. "Selain itu akan ada makanan khas Arab lainnya, food court ini akan menjadi salah satu tujuan yang sangat menarik bagi para pengunjung," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement