Selain memperkuat daya transformasi di pedesaan, lanjut Arif, ICMI juga perlu memberikan kontribusi terkait kebijakan pemerintah. Mulai dari pemerintah kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat. Menurut dia, ICMI sudah semestinya bisa mewarnai kebijakan pemerintah dengan kecendekiaannya.
Arif pun menekankan, ICMI harus terus menjadi rumah bersama umat Islam di Indonesia. Bagaimana pun, ICMI adalah bagian dari umat Islam di Indonesia sehingga harus menjadi hub agar terjadi konektivitas di antara berbagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis keislaman. Dengan begitu, akan terajut kolaborasi dan sinergi dalam merespons tantangan perubahan sekarang ini.
"Tantangan perubahan sekarang ini membutuhkan kolaborasi dan sinergi. ICMI bersama ormas-ormas Islam yang lain siap untuk melakukan langkah-langkah kolaboratif untuk merespons perubahan," tandasnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bagi bangsa bukan hanya sekadar wadah perkumpulan para cendekiawan muslim.
Wapres menjelaskan, sejak lahir ICMI bersama MUI menginisiasi pendirian Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di Indonesia, lalu penerbitan Harian Republika sebagai suara umat Islam. ICMI mendirikan Asuransi Tugu Mandiri dan Asuransi Takaful, lalu bersama-sama dengan Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah, membentuk Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) sebagai wadah penguatan kegiatan kewirausahaan.
Selain itu, ICMI juga mengenalkan konsep bank wakaf, yang kemudian dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat; membantu menanggulangi radikalisme di kampus-kampus melalui program kajian Al-Quran dan sains.