Firman menambahkan, pengembangan kapasitas serta kapabilitas menajemen masjid menjadi penting untuk dapat meningkatkan pelayanan serta pemberdayaan fungsi masjid. Tidak hanya menjadikan kembali masjid sebagai pusat peradaban Nusantara, tetapi juga sebagai penggerak perekonomian negeri.
Senada dengan Firman, Komisaris Independen BSI sekaligus Ketua Ekonomi Masjid PP DMI Arief Rosyid, mengatakan, dengan jumlah masjid dan mushola yang sangat banyak, tidak ada fasilitas publik di Indonesia yang jumlahnya sebanyak masjid. "Artinya perjuangan ekonomi untuk mensejahterakan umat, untuk memberdayakan umat harus kita mulai dari masjid,” ujarnya.