IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menerangkan bahwa ada penghuni surga dan neraka, tapi ada juga orang-orang yang tidak masuk surga dan neraka. Mereka tertahan di A'raf yakni tempat mereka yang tidak masuk surga dan neraka karena timbangan amal baik dan buruknya seimbang.
Mereka yang tertahan di A'raf menanti keputusan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-A'raf Ayat 46 dan tafsirnya.
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌۚ وَعَلَى الْاَعْرَافِ رِجَالٌ يَّعْرِفُوْنَ كُلًّا ۢ بِسِيْمٰىهُمْۚ وَنَادَوْا اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْۗ لَمْ يَدْخُلُوْهَا وَهُمْ يَطْمَعُوْنَ
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A‘raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum” (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk). (QS Al-A'raf: 46).
Dalam Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas yang sangat kokoh. Batas itu berupa pagar tembok yang tidak memungkinkan masing-masing dari mereka keluar dan berpindah tempat.
Di atas pagar tembok itu ada suatu tempat yang tertinggi, tempat orang-orang yang belum dimasukkan ke dalam surga. Mereka bertahan di sana menunggu keputusan dari Allah SWT. Dari tempat yang tinggi itu mereka bisa melihat penghuni surga dan melihat penghuni neraka.