Selain itu, terkait isu radikal, Idriz mengungkapkan, radikalisasi dimulai dengan pikiran dan perkataan, yang pada akhirnya bisa berakhir dengan perbuatan. Karena itu, belas kasih dan cinta sangat penting, di samping dua elemen lain yang sangat penting yaitu akal dan pengalaman positif. Keduanya, belum lagi nilai-nilai seperti belas kasih dan kasih sayang, merupakan elemen sentral dalam Islam.
"Radikalisasi tidak terjadi di jamaah, melainkan di media sosial. Sebagai imam, kita harus lebih aktif lagi menjangkau kaum muda. Saya sangat senang ketika saya melihat pemuda Muslim menyebarkan citra Islam yang penuh cinta dan hormat di media sosial. Citra Islam sebagai agama akal dan kasih sayang perlu diperkuat di media sosial," tutur dia.