IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ada satu contoh dimana saat pertengahan sholat sunnah sebelum sholat berjamaah, iqamah dikumandangkan. Yang bersangkutan apakah harus berhenti atau melanjutkan hingga salam.
Melansir laman aboutislam.net, Selasa (21/12), sebuah hadits disebutkan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةُ
و حَدَّثَنِيهِ مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ وَابْنُ رَافِعٍ قَالَا حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنِي وَرْقَاءُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat wajib."
Hadits ini menunjukkan bahwa setelah iqamah dikumandangkan untuk sholat , maka tidak ada lagi jamaah yang memulai untuk melakukan sholat sunnah.
Ibnu Qudamah radhiyallahu ' anhu berkata: "Jika iqamah untuk sholat berkumandang, jangan melaksanalan shalat sunnah, khawatir seseorang kehilangan rakaat pertama atau tidak. Ini adalah pandangan Abu Hurairah, Ibn Umar, Urwah, Ibn Sirin, Said ibn Jubayr, Ash-Shafi`i, Ishaq dan Abu Thawr.” ( Al-Mughni , 1/272).