Jumat 24 Dec 2021 03:29 WIB

Bosnia dan Kecaman terhadap Pandangan Islamofobia PM Hungaria

PM Hungaria menggambarkan kehadiran Muslim di Uni Eropa sebagai masalah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban tiba untuk menghadiri KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis, 21 Oktober 2021. Para pemimpin Uni Eropa menghadapi perselisihan antara Polandia dan sebagian besar negara anggota Uni Eropa lainnya mengenai supremasi hukum di negara anggota timur. Isu lain untuk 27 pemimpin UE termasuk perubahan iklim, krisis energi, perkembangan COVID-19, dan migrasi.
Foto:

Selain itu, Orban juga menekankan hubungan dekatnya dengan kepemimpinan Serbia Bosnia, yang secara terbuka mencari pemisahan diri dari Bosnia dan Herzegovina, menempatkan perdamaian Balkan yang rapuh dalam bahaya. "Balkan tidak dapat distabilkan tanpa Serbia, tanpa Bosnia, dan Bosnia tidak dapat distabilkan tanpa Serbia Bosnia. Kunci Balkan adalah bangsa Serbia," kata Orban.

Menurut Dzaferovic, pernyataan Orban tersebut bukanlah suatu kebetulan. "Dalam agenda Islamofobia, dia berhubungan dengan Milorad Dodik," katanya. Dodik adalah seorang separatis dan anggota lain dari kepresidenan Bosnia yang menjadi pemimpin Serbia Bosnia.

"Saya pikir, mengingat krisis politik saat ini di Bosnia dan Herzegovina, dia (Orban) merasa perlu untuk menunjukkan solidaritas dengan Dodik dan membela perlindungannya, karena konsensus internasional adalah bahwa Dodik adalah sumber krisis di Bosnia dan Herzegovina," kata Dzaferovic.

 

Eropa, yang sebagian besar berada di bawah kepemimpinan Uni Eropa, tidak menginginkan perang berdarah lagi di Balkan. Dewan Implementasi Perdamaian, sebuah badan politik internasional, yang mengawasi perdamaian Bosnia, mendesak para pemimpin seperti Dodik untuk menghentikan "retorika destabilisasi dan memecah belah" mereka termasuk ancaman pemisahan diri pada Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement