Senin 27 Dec 2021 06:14 WIB

Enam Etika Berdoa Nabi Zakaria

Enam etika berdoa Nabi Zakaria.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Berdoa (Ilustrasi)
Foto:

Pertama, " Yaitu tatkala ia berdoa kepada Allah dengan suara yang lembut dalam surat Maryam ayat 3. Dia menyamarkan suaranya dalam berdoa. Dan beginilah yang seharusnya dilakukan dalam melakukan doa.

إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا

(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.

Kedua, Zakaria menampakkan kelemahan dan ketidakkuasannya di hadapan Tuhan. Dalam surat Maryam ayat 4,  

قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.

Ketiga , Zakariaa bertawassul (memakai perantara) dengan karunia Allah yang telah diberikan kepadanya.  " Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau , ya Tuhanku " . ( Maryam ayat 4 ) Atau dengan ungkapan lain , " Wahai Tuhanku! Sesungguhnya Engkau Maha Pemurah. Engkau tidak pernah membuat aku kecewa dengan menolakku! Segala sesuatu yang aku pinta telah Engkau beri, dan semua yang aku mohon telah Engkau penuhi. Maka , wahai Dzat Yang memiliki anugerah dan kebaikan, janganlah Engkau haramkan aku dari segala anugerah dan kebaikan Mu! " 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement