Dia menjelaskan bagaimana mus'haf digital akan memudahkan proses membaca Alqur'an bagi tunanetra, dibandingkan dengan Alqur'an versi reguler di braille.
Para tunanetra membaca Alqur'an dalam huruf braille dalam enam jilid besar yang menyulitkan mereka untuk mencapai halaman, bagian, atau surah. Membawa dan menyimpannya juga sulit, karena ukurannya.
Dia terinspirasi untuk membuat mus'haf digital ketika dia mengunjungi Kompleks Raja Fahd untuk Percetakan Alqur'an di Madinah untuk berpartisipasi dalam seminar pengajaran Alqur'an bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
“Dengan bantuan tim saya, saya meneliti bacaan Alqur'an untuk mereka yang berkebutuhan khusus, terutama untuk tunanetra. Dan dari sana, ide untuk membuat mus'haf digital untuk tunanetra muncul,” terangnya.
Al-Harasani yang juga sebelumnya menciptakan ponsel, mata uang, dan kursi penumpang pesawat bagi tunanetra mengatakan bahwa bagian dari tim yang bekerja dengannya adalah individu tunanetra.