Senin 27 Dec 2021 14:25 WIB

Arab Saudi Bantah Impor Pernak-pernik Natal

Di masa lalu, Arab Saudi melarang semua perayaan non-Islam di depan umum.

Rep: Dwina Agustin/Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Bantah Impor Pernak-pernik Natal

"Sangat sulit untuk menemukan barang-barang Natal di kerajaan itu," kata ekspatriat Lebanon yang berbasis di Riyadh bernama Mary. 

Pohon Natal yang beberapa di antaranya dihargai sekitar 3.000 dolar, telah mengejutkan banyak warga Saudi di seluruh kerajaan. Hal ini karena Riyadh menunjukkan betapa tolerannya terhadap perayaan keagamaan non-Muslim. Saudi sendiri mulai melonggarkan pembatasan perayaan Natal tahun lalu.

"Sekarang, keceriaan Natal merayap ke Arab Saudi karena pembatasan sosial dilonggarkan di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang ingin orang Saudi bersenang-senang dan menghabiskan lebih banyak uang di rumah dan membutuhkan orang asing untuk menikmati tinggal di sini dan membantu membangun industri baru yang tidak terkait minyak," demikian laporan The Wall Street Journal, dilansir dari TRT World, Sabtu (25/12).

Natal telah lama menjadi isu kontroversial di seluruh dunia Islam karena Muslim yang lebih konservatif melihatnya sebagai bagian dari kolonialisme budaya Barat. Di masa lalu, Riyadh melarang semua perayaan non-Islam di depan umum karena ideologi agama Wahabi yang resmi di Saudi menganggapnya sebagai bentuk penistaan. Namun di bawah MBS, pemahaman itu telah diganti dengan pemahaman yang lebih liberal tentang hari raya non-Muslim.

Kini supermarket di Saudi sekarang penuh dengan pohon Natal. Beberapa di antaranya sangat mahal, dan barang-barang obral lainnya yang terkait dengan hari raya karena polisi agama negara itu menghindari pembeli Natal. Namun Santa Claus masih belum bisa membunyikan loncengnya di Arab Saudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement