IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan kunjungan langka ke Israel pada Selasa (28/12). Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Israel yang baru.
Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett menentang kemerdekaan Palestina dan telah mengesampingkan pembicaraan damai formal. Namun, dia mengatakan akan mengurangi friksi dengan Otoritas Palestina dan memperbaiki kondisi kehidupan di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Terlepas dari janji-janji ini, daerah tersebut telah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir, dengan serangkaian serangan Palestina terhadap warga Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur serta lonjakan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina.
Seorang pejabat senior Palestina mengatakan pertemuan larut malam itu berlangsung di rumah Menteri Pertahanan Benny Gantz di Israel tengah. Pejabat yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan pertemuan dilakukan secara tertutup.
“Itu adalah pertama kalinya Abbas bertemu dengan seorang pejabat Israel di Israel sejak 2010,” kata pejabat anonim itu, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (29/12).
Menteri Pertahanan Israel Gantz mengatakan dia berkomitmen memajukan langkah-langkah membangun kepercayaan, seperti yang dibahas dalam pertemuan sebelumnya dengan Abbas, serta memperdalam koordinasi keamanan. Hussein Al Sheikh, seorang pembantu utama Abbas, mengatakan pertemuan itu membahas pentingnya menciptakan cakrawala politik, serta kondisi lapangan yang tegang karena praktik para pemukim. Selain itu, masalah keamanan, ekonomi dan kemanusiaan juga dibahas.
Abbas, yang pemerintahannya mengelola daerah otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel, mencari negara merdeka yang mencakup seluruh Tepi Barat, Yerusalem timur dan Jalur Gaza. Israel merebut ketiga wilayah itu pada 1967, meskipun menarik diri dari Gaza pada 2005. Dua tahun kemudian, militan Hamas merebut wilayah itu dari pasukan Abbas, membuat Palestina terbagi antara dua pemerintah saingan. Tidak ada pembicaraan damai substantif antara kedua belah pihak dalam lebih dari satu dekade.