Kamis 30 Dec 2021 14:41 WIB

Pondok Yatim yang Dibangun dari Coretan Mimpi di Tembok

Meski belum selesai, Pondok Yatama Mendunia saat ini telah mendidik sekitar 25 santri

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Pondok Yatim Desa atau Yatama Mendunia di Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Foto:

Peletakan batu pertama pondok yang dinamakan Pondok Yatim Desa atau Yatama Mendunia itu dilakukan pada Februari 2021. Ihsanuddin pun mengajak anak-anak muda binaannya yang telah sukses untuk turut serta membangun pondok yang terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 32 Blok III, RT 02 RW 05 Desa Bobos tersebut.

‘’Saya mengajak mereka untuk ikut membangun pondok yatim sebagai bentuk komitmen bahwa dalam bisnis tidak hanya mengejar dunia. Mereka juga harus punya investasi jangka panjang di akhirat,’’ cetus pria yang dikenal sebagai pengusaha di beberapa bidang ini.

Gayung pun bersambut. Dengan kesadaran sendiri, mereka relakan 5 – 10 persen keuntungan tiap bulan dari usaha masing-masing untuk disalurkan ke Pondok Yatama.

Selain itu, Ihsanuddin juga menggalang dana recehan dari masyarakat. Dia membuat gerakan ‘’Rp 10 ribu per hari’’ maupun ‘’Rp 10 ribu per minggu’’. Melalui media sosial, tak sedikit masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, juga turut berdonasi.

Dengan luas 1.000 meter persegi, bangunan pondok berlantai dua itu kini baru rampung 78 persen. Jika sudah jadi, kapasitas pondok bisa menampung sekitar 30 orang santri. Mereka akan tinggal dan belajar di pondok secara gratis. Namun dengan segala keterbatasan, santri yang akan ditampung di pondok untuk sementara baru sebatas santri putra, di usia sekolah menengah pertama (SMP).

Ihsanuddin pun mengutamakan anak yatim untuk dibina di pondok tersebut. Pasalnya, keutamaan memelihara anak yatim tertuang dalam Alquran maupun hadis. Selain itu, anak yatim dari kalangan dhuafa juga membutuhkan bantuan agar mereka bisa meraih sukses.

‘’Ketika ayah mereka telah meninggal, maka sandaran hidup mereka separuh hilang, baik itu kasih sayang, perhatian maupun nafkah. Maka kami hadir dengan kesungguhan hati merawat, membina dan mendidik mereka, menghantarkan mereka ke masa depan,’’ tutur Ihsanuddin.

Meski bangunan pondok belum rampung seluruhnya, namun Pondok Yatama Mendunia saat ini telah mendidik sekitar 25 santri, yang terdiri dari santri yatim mukim dan non-mukim, serta santri bukan yatim yang merupakan warga setempat. Pondok Yatama Mendunia juga dijadikan tempat membina puluhan orang dari kelompok ibu rumah tangga dan para pemuda, baik pengajian maupun pelatihan keterampilan.

Tak sekedar tempat pembinaan agama, Pondok Yatama Mendunia juga dibangun dengan konsep ekowisata. Hal itu ditunjang oleh alam sekitarnya yang berupa sungai, gunung, pepohonan dan udara yang sejuk. Pondok akan dilengkapi dengan taman/ruang terbuka sehingga menjadi pondok ramah anak-anak, ramah anak muda maupun ramah orang tua.

‘’Terbuka untuk umum dan gratis,’’ kata Ihsanuddin.

Di pondok itu juga para santri akan belajar berwirausaha dengan menjual ayam bakar, ikan bakar dan lainnya. Hasil penjualan makanan itu akan digunakan untuk pendapatan pondok.

‘’Para santri di pondok ini belajar hafalan Alquran, ilmu agama, wirausaha dan bahasa asing (Inggris, Arab dan bahasa asing lainnya). Kami berharap, para santri Yatama Mendunia siap dan mampu bersaing di level yang lebih tinggi dan bisa sukses dunia dan akhirat,’’ tandas Ihsanuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement