Selama rezim pertama mereka pada 1990-an Taliban memicu kemarahan global setelah meledakkan dua patung Buddha kuno. Sejak merebut kekuasaan, mereka telah melarang anak perempuan untuk sekolah menengah di beberapa provinsi. Banyak pekerja perempuan juga kini telah dicegah untuk bekerja di sektor publik dan dikeluarkan dari posisi pemerintah.
Pekan lalu pihak berwenang di Kabul mengatakan, perempuan yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh harus ditemani oleh kerabat laki-laki. Jika tidak maka supir taksi dilarang membawa mereka. Taliban juga meningkatkan penggerebekan terhadap penjual minuman keras, mengumpulkan pecandu narkoba dan melarang musik.
Pengambilalihan Taliban telah menghancurkan ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan, dengan miliaran dolar aset dibekukan oleh Amerika Serikat dan bantuan internasional sebagian besar berhenti.
Namun, Dewan Keamanan PBB pekan lalu mengadopsi resolusi yang diusulkan AS untuk menberikan bantuan kemanusiaan khusus kepada warga Afghanistan yang putus asa. Penyaluran bantuan juga tidak dilakukan melalui tangan pemerintah Taliban, yang hingga kini belum diakui oleh negara mana pun.