IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Umum Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umroh Haji (Ampuh), Tri Winarto mengatakan, perubahan sistem pelaksanaan haji-umrah dari muasasah ke syarikah merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU). Untuk itu pelaku usaha di sektor umrah dan haji khusus ini harus dapat menyesuaikan agar tetap bisa bertahan.
"Sahabat umroh, mau tidak mau tantangan ke depan kita akan dihadapkan pada kekuatan besar yang akan menguasai industri haji dan umroh," kata Wakil Ketua Umum Ampuh Tri Winarto saat dihubungi Republika, kemarin.
Kekuatan itu kata dia, tidak hanya dari sisi capital, tetapi juga dari teknologi dengan kemajuan-kemajuan aplikasinya. Untuk tetap bertahan, penyelenggara harus bisa menyesuaikan dengan tantangan yang saat ini sedang terjadi.
"Dari sekarang mari kita siapkan cara usaha kita agar kita tidak tergilas, agar kita tidak mati dengan sistem baru yang sekarang sudah mengancam kehidupan usaha kita," ujarnya.
Untuk itu kata dia, mau tidak mau, penyelenggara umroh dan haji khusus ini harus memperbaiki sistemnya masing-masing, secara bersama-sama. Kekuatan besar ini harus dihadapi dengan bekerjasama antara para penyelenggara perjalanan ibadah umroh.
"Kita harus bergabung, kita harus membuat konsorsium untuk tetap bertahan merespon apa yang terjadi dalam perkembangan manajemen haji umroh ke depan," katanya.
Karena, kata dia, jika tidak membuat kekuatan besar, para pelaku usaha di sektor ini nantinya hanya akan menjadi penonton saja. Kekuatan besar akan menguasai sektor usaha ini tanpa ampun.
"Sementara para pemodal besar dengan kapitalnya dengan kemajuan teknologi dan aplikasinya sangat mendominasi kegiatan haji dan umroh," katanya.