IHRAM.CO.ID, LONDON — Publik Inggris lebih cenderung memiliki pandangan yang diskriminatif dan negatif tentang Islam. Demikian Analisis oleh University of Birmingham dan firma analisis data YouGov
Studi tersebut mengungkapkan, bahwa demografi dari mereka yang paling mungkin memiliki pandangan dan keyakinan Islamofobia adalah di antara populasi lanjut usia, kelas pekerja, laki-laki, dan mereka yang memilih untuk meninggalkan UE serta pendukung Partai Konservatif di bawah Perdana Menteri Boris Johnson.
“Prasangka terhadap Islam dan Muslim menonjol di Inggris, bukan hanya karena itu jauh lebih luas daripada kebanyakan bentuk rasisme, tetapi juga karena prasangka terhadap Islam lebih umum di antara mereka yang lebih kaya dan berpendidikan,” kata Stephen H. Jones, penulis utama studi tersebut.
"Tidak ada yang menyerukan undang-undang yang mengatur kritik terhadap agama, tetapi kita harus mengakui bahwa publik Inggris telah secara sistematis salah mendidik tentang tradisi Islam dan mengambil langkah untuk memperbaikinya," tambah Jones, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (25/1).
Menurut laporan tersebut, publik Inggris non-Muslim tiga kali lebih mungkin untuk memiliki pandangan berprasangka tentang Islam daripada keyakinan mereka terhadap agama lain. Dukungan untuk larangan migrasi Muslim ke Inggris adalah 4-6 persen lebih tinggi daripada untuk kelompok agama dan etnis minoritas lainnya dan orang Inggris lebih percaya diri dalam membuat penilaian yang salah tentang Islam daripada agama non-Kristen lainnya.