IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Meski kondisi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mereda, namun hal itu tidak mengendurkan semangat beribadah para jamaah umrah di Tanah Air. Hal itu dibuktikan dengan berangkatnya 153 jamaah umrah di bawah naungan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri). Jemaah tersebut berangkat Selasa (25/1/2022) melalui program Joint Umrah Community (JUC).
Keberhasilan pemberangkatan itu tidak terlepas dari peran PT Arsy Buana Travelindo (ABT Travel) yang memfasilitasi hotel, akomodasi, dan land arrangement. Keberangkatan kali ini merupakan gabungan dari perusahaan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang terhimpun sebagai anggota Koperasi Amphuri Bangkit Melayani (Koperasi ABM) di bawah naungan Amphuri.
Untuk pemberangkatannya, Koperasi ABM mempercayakan jasa layanan (hotel, akomodasi, dan land arrangement) melalui program JUC yang diinisiasi ABT. “Terima kasih atas kepercayaan dari Koperasi ABM yang telah memberangkatkan jemaahnya melalui program Join Umrah Community," ujar Direktur Utama ABT Travel, Saipul Bahri, dalam keterangan tertulisnya Selasa (25/1/2022).
Diharapkan dengan pemberangkatan ini akan kembali menghidupkan usaha perjalanan umrah di Indonesia. ABT Travel telah melakukan perjanjian kerja sama dengan sejumlah hotel baik di Mekah dan Madinah untuk memenuhi kebutuhan calon jamaah umrah 1443 hijriah. Ini merupakan komitmen dari ABT Travel untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan jemaah selama umrah. Terbaru ABT Travel baru saja menandatangani kontrak dengan hotel Ajyad Makarim untuk memfasilitasi paket kelas menengah. Semua dilakukan untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan PPIU untuk calon jamaahnya.
Saat ini, ABT Travel bekerjasama melakukan allotmen beberapa hotel di Mekah dan Madinah yang berada di lokasi strategis, antara lain Fajr Bade 2, Ajyad Makarim, Le Meridien Tower Makkah, Dar Naeem, Sham Province dan Concorde Dar Al Khair Madinah. Total kamar yang tersedia mencapai 889 per bulan.
Dengan dengan pandemi yang belum sepenuhnya usai, tentunya akan mempengaruhi kelancaran kegiatan umrah di Tanah Suci. Karena itu masalah tersebut dikembalikan kepada para jamaah dan PPUI. Mereka selama ini sudah dua tahun menanti untuk dapat mengikuti ibadah umrah kembali. "Dengan pemberangkatan umrah melalui JUC, diharapkan dapat menghidupkan kembali usaha perjalanan ibadah umrah di Indonesia” papar Saipul.