Selasa 25 Jan 2022 18:18 WIB

1,5 Juta Rumah di Filipina Rusak Akibat Topan Rai

Sebanyak 1,5 juta rumah di Filina terkena dampak topan Rai.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Jay Rabina memperbaiki tenda setelah rumahnya rusak akibat Topan Rai di Mambaling, Cebu, Filipina tengah pada Malam Tahun Baru, Jumat, 31 Desember 2021.
Foto:

Topan Rai menimbulkan dampak kehancuran yang lebih luas ketimbang Topan Super Haiyan yang menghantam Filipina pada 2013. Topan Rai menghantam beberapa pulau besar termasuk Bohol, Cebu, Negros, dan Palawan. Menurut perkiraan, nilai kerusakan akibat Topan Rai mencapai 790 juta dolar AS.

 “Ini adalah bencana yang jauh lebih besar daripada yang disadari dunia sebulan lalu. Masyarakat yang mengandalkan pertanian, perikanan, dan pariwisata tidak bisa mendapatkan penghasilan sekarang. Jutaan orang tidak memiliki rumah," kata ketua Palang Merah Filipina, Richard Gordon.

Menurut IFRC, dibutuhkan dana sebesar 22 juta dolar AS untuk mendukung kehidupan lebih dari 400 ribu orang selama 24 bulan. Prioritas utama termasuk pembangunan kembali tempat penampungan yang lebih aman serta menyediakan kebutuhan hidup bagi keluarga pengungsi. Mulai dari peralatan dapur hingga perlengkapan tidur dan pakaian. Sebagian besar warga juga membutuhkan dukungan hukum untuk masalah perumahan, tanah, dan properti.

"Lebih banyak yang harus dilakukan untuk membantu mereka yang rumahnya telah hancur," ujar Bocanegra.

IFRC mengatakan bahwa, dukungan jangka panjang juga diperlukan untuk membantu keluarga membangun rumah yang lebih aman. Termasuk mereka yang tinggal di pulau terpencil dan di daerah terpencil atau sulit dijangkau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement