Mantan menteri utama Karnataka, Siddaramaiah, menyalahkan pemerintahan BJP karena dinilai mencoba menciptakan ketidakharmonisan atas nama "hijab". "(Pemerintah) menolak pendidikan untuk gadis-gadis Muslim," ujarnya.
Bulan lalu, pemerintah Karnataka menerbitkan dekret yang melarang penggunaan hijab bagi siswi-siswi di sekolah menengah atas negeri. Dekret tersebut kemudian segera menyebar ke lembaga pendidikan lain di negara bagian tersebut.
Benih pergolakan terjadi ketika enam mahasiswi Muslim di sebuah perguruan tinggi di Udupi ditolak masuk ke ruang kelas. Mereka dianggap melanggar aturan pemerintah berkenaan dengan pemakaian hijab. Alih-alih melepaskan hijab, keenam mahasiswi itu justru menentang peraturan itu. Mereka akhirnya dipaksa duduk di luar kelas, tepatnya di tangga.
Sejak kejadian bulan lalu itu, polemik soal pelarangan hijab di Karnataka, yang 12 persen populasinya adalah Muslim, terus meluas.