Jumat 11 Feb 2022 17:00 WIB

Trump Klaim Masih Jalin Komunikasi dengn Kim Jong-un

Klaim Trump tersebut belum dapat diverifikasi.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Presiden AS Donald Trump, kanan, berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di resor Capella di Pulau Sentosa di Singapura pada 12 Juni 2018.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump, kanan, berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di resor Capella di Pulau Sentosa di Singapura pada 12 Juni 2018.

IHRAM.CO.ID,  WASHINGTON -- Sebuah buku tentang Trump berjudul "The Confidence Man" yang ditulis oleh reporter New York Times, Maggie Haberman mengungkap Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim masih menjalin komunikasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Haberman mengatakan, Kim adalah satu-satunya pemimpin asing yang masih berkomunikasi dengan Trump. N

Namun menurut Haberman, klaim Trump tersebut belum dapat diverifikasi. "Seperti yang kita ketahui, dia memiliki fiksasi pada hubungan ini. Apa yang dia katakan dan apa yang sebenarnya terjadi tidak selalu sejalan, tetapi dia telah memberi tahu orang-orang bahwa dia telah melakukan semacam korespondensi atau diskusi dengan Kim Jong-un," ujar Haberman.

Baca Juga

Departemen Luar Negeri AS menolak mengomentari laporan itu ketika ditanya apakah mereka mengetahui kontak antara Trump dan Kim. Seorang perwakilan untuk Trump juga tidak memberikan komentar.

The Washington Post melaporkan bahwa, korespondensi Trump dengan Kim masuk dalam catatan kepresidenan dalam 15 kotak yang diambil Arsip Nasional bulan lalu dari kediaman Trump di Florida. Undang-Undang Logan 1799 AS melarang warga negara AS untuk bernegosiasi dengan pemerintah asing tanpa izin. Direktur 38 North yang memantau Korea Utara, Jenny Town,  mengatakan, Trump dikenal kerap melebih-lebihkan cerita. Mungkin Trump memang menjalin komunikasi dengan Kim, namun hanya sebatas menanyakan kabar. Di sisi lain, ada juga kemungkinan pesan teks Trump kepada Kim tidak dibalas.

“Tetapi jika itu benar, dan ada komunikasi yang terjadi pada substansi apa pun tanpa koordinasi atau konsultasi dengan Gedung Putih, itu bisa sangat bermasalah dan berpotensi kontraproduktif dengan kepentingan AS,” kata Town.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement