"Misi penting universal declaration of human rights yang antara lain memberikan tempat, menghormati dan melindungi hak-hak beragama warga telah dirusak secara sistematis melalui keputusan politik pemerintah India yang ekstrim," lanjutnya.
Sudarnoto lantas menyerukan agar pemerintah India belajar dari Indonesia, negeri dengan mayoritas Muslim. Ia mengatakan, Indonesia dan umat Islam Indonesia sangat toleran, serta memberikan tempat bagi minoritas Hindu dan agama lainnya. Bahkan, banyak candi Hindu, Budha, kuil, klenteng, gereja, diberi tempat dengan baik oleh umat Islam Indonesia.
Karena itu, menurutnya, India harus membuka mata dan hati bahwa orang Hindu tenang di Indonesia. Di samping itu, baik Islam dan begitu pula Hindu tidak mengajarkan kekerasan. Karena itu, ia menyerukan agar pemerintah India menghentikan kejahatan terhadap Muslim.
"Stop kekerasan, stop pengusiran dan penganiayaan terhadap umat Islam India. Stop Islamofobia, semua tindakan ini akan menyulut pertentangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Sudarnoto berharap pemerintah RI melakukan langkah-langkah penting dan meyakinkan agar pemerintah India melalui duta besar India untuk menghentikan ekstrimisme tersebut. Ia juga menyerukan agar umat Islam di India tetap bersabar menghadapi kondisi demikian.
"Saya menyampaikan bahwa kami, umat Islam Indonesia khususnya, bersama anda semua. Tetaplah bersabar, teguh pendirian dan panjatkan do'a mohon pertolongan Allah," tambahnya.