Ahad 13 Feb 2022 18:40 WIB

Kanselir Jerman Lakukan Kunjungan ke Ukraina dan Rusia

Kanselir Jerman Olaf Scholz terbang ke Ukraina dan Rusia pekan ini.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
 Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Italia Mario Draghi di kantor pemerintah Istana Chigi di Roma, Senin, 20 Desember 2021.
Foto:

Keputusan ini akhirnya memuncul pertanyaan tentang tekad Berlin dalam melawan Moskow. Posisi enggan Jerman sebagian berakar pada sejarah agresinya selama abad ke-20.

Ketika itu militerisasi Jerman di Eropa selama dua perang dunia membuat banyak pemimpin negaranya pascaperang memandang respons militer sebagai upaya terakhir. Terlepas dari beban bersejarah ini, para ahli mengatakan bahwa sekarang sangat penting bahwa Scholz menekankan bahwa Jerman selaras dengan sekutunya di Eropa dan Amerika Serikat (AS), terutama ketika dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Scholz harus menyampaikan pesan yang sangat jelas di Moskow, dan itu benar-benar hanya bisa: Ada persatuan dan kesatuan dalam aliansi Barat," kata ahli di German Marshall Fund Markus Ziener.

Ziener menyatakan, tindakan Kanselir Jerman harus menunjukan bahwa tidak ada kemungkinan untuk mengganjal aliansi Barat,dan itu harus dipahami di Moskow. "Pada saat yang sama, dia harus menjelaskan bahwa biayanya tinggi,” ujarnya.

"Itu pada dasarnya adalah pesan yang paling mungkin ditangkap di Moskow juga. Jadi invasi militer ke Ukraina memiliki konsekuensi signifikan bagi Rusia," kata Ziener.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement