REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jamaah umroh sudah bisa shamat rapat dan tanpa masker setelah pemerintah Arab Saudi menghapus ketentuan karantina dan PCR. Jamaah menilai Arab Saudi sudah kembali pada kehidupan semula tanpa masker dan jaga jarak.
"Kedatangan ketiga saya di Madinah berbeda dengan dua kedatangan saya sebelumnya di umroh new normal kedua umroh di masa pandemi pada 12 Januari dab 14 Februari," kata pemilik travel Firdaus Mulia Abadi (firdaus tour) Tri Winarto, Kamis (10/3).
Tri memastikan, kedatangan ketiga pada 9 Maret ke Tanah Suci sangat menyenangkan semua jamaah karena begitu mudah masuk Arab Saudi melalui Madinah. Kenyamanan ini didapat karena otoritas maskapai Arab Saudi GACA telah menghapus kewajiban karantina dan PC. "Kedatangan ketiga ini luar biasa dimudahkan pasca keluarnya regulasi dari GACA," katanya.
Tri menyampaikan, kenyamanan ini sudah dirasakan mulai keberangkatan dari Jakarta sampai tiba di Arab Saudi. Saat ini tidak ada lagi anterian untuk proses karantina dan test PCR saat tiba di bandara Arab Saudi.
"Tidak ada PCR tidak ada karantina di Jakarta dan sampai di Madinah juga tidak ada karantina tidak ada PCR kedatangan," katanya.
Tri menceritakan, yang dia temui ketika datang di Madinah adalah semua dalam kondisi normal tanpa masker dan jaga jarak. Tentu kondisi ini menjadi pemandangan yang berbeda dengan sebelumnya.
"Kebetulan berbarengan dengan jamaah dari Irak satu pesawat sehingga full di imigrasi saya melihat banyak sekali jamaah-jamaah dari Irak yang tidak menggunakan masker," katanya.
Jadi kata dia, dapat dipastikan keadaan manusia di bandara Arab Saudi sudah bebas. Keadaan saat ini sama ketika sebelum pandemi orang tidak takut berbaur, merapat dan jabat tangan di antara sesamanya. "Jadi sudah bebas petugas juga saya lihat ada beberapa yang tidak menggunakan masker," katanya.
Tri menuturkan, keadaan bebas tanpa masker dan jaga jarak terlihat di masjid Nabawi. Semua pintu masuk terlihat begitu longgar pintu dibuka lebar tidak ada petugas penjaga yang sangat ketat meneliti satu persatu siapa saja jamaah yang tidak patuh terhadap atau kesehatan.
"Ketika saya masuk ke masjid melaksanakan salat subuh jama'ah sudah tidak berjarak, sangat rapat," katanya.
Tri menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dan mengapresiasi pemerintah Arab Saudi yang telah berani menghapus semua ketentuan prokes yang menyulitkan jamaah ibadah. Dia berharap dunia menyatakan pandemi telah berakhir.
"Ini luar biasa, inilah progres yang dapat kami sampaikan atau pasca keluarnya surat keputusan dari GACA yang menghapus karantina dan di PCR," katanya.