Selasa 22 Mar 2022 15:10 WIB

Ukraina Tolak Permintaan Rusia untuk Menyerah di Mariupol

Presiden Ukraina bersumpah menembak jatuh pilot yang menjatuhkan bom di Mariupol.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Foto udara menunjukkan kondisi teater Mariupol usai serangan Rusia, Sabtu (19/3/2022). Ukraina Tolak Permintaan Rusia untuk Menyerah di Mariupol
Foto:

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tidak jelas berapa banyak korban yang ada. “Mereka berada di bawah puing-puing, dan kami tidak tahu berapa banyak dari mereka yang selamat,” katanya dalam sebuah video.

Ia bersumpah Ukraina akan menembak jatuh pilot yang menjatuhkan bom itu. Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev telah menawarkan dua koridor, satu menuju timur menuju Rusia dan satu lagi ke barat ke bagian lain Ukraina sebagai imbalan atas penyerahan Mariupol. Dia tidak mengatakan apa yang direncanakan Rusia jika tawaran itu ditolak.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihak berwenang di Mariupol dapat menghadapi pengadilan militer jika mereka berpihak pada apa yang digambarkan sebagai "bandit", lapor kantor berita negara Rusia RIA Novosti. Pejabat Ukraina menolak proposal itu bahkan sebelum batas waktu Rusia pukul 05.00 waktu Moskow (0200GMT).

"Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan diri, peletakan senjata. Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang ini,” tegas Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereshchuk, dilansir dari Al Arabiya, Selasa (22/3/2022). 

Wali Kota Mariupol Piotr Andryushchenko juga dengan cepat menolak tawaran itu, mengatakan dalam sebuah posting Facebook dia tidak perlu menunggu sampai batas waktu untuk menanggapi dan mengutuk Rusia. Pemogokan di sekolah seni itu adalah yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu, pejabat melaporkan serangan terhadap gedung publik tempat warga Mariupol berlindung. 

Pada Rabu, sebuah bom menghantam sebuah teater di mana lebih dari 1.000 orang diyakini berlindung. Setidaknya 130 orang dilaporkan diselamatkan pada hari Jumat, tetapi belum ada pembaruan sejak itu.

Pejabat Mariupol mengatakan sedikitnya 2.300 orang tewas dalam pengepungan, dengan beberapa dikubur di kuburan massal. Pejabat kota dan kelompok bantuan mengatakan pengeboman Rusia telah memutuskan pasokan listrik, air dan makanan Mariupol dan memutuskan komunikasinya dengan dunia luar.

photo
Seorang pria berjalan dengan sepeda di jalan yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, 10 Maret 2022. - (AP/Evgeniy Maloletka)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement