Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi juga menyebut tanda-tanda positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 sudah terlihat. "Pada dasarnya haji ada, dengan tanda-tanda yang positif. Bukan hanya dikurangi (prokes) tapi juga hilang di Arab Saudi. Di Indonesia juga sudah mulai dihilangkan, tinggal satu hari saja pada saat kedatangan (karantina) karena harus menunggu hasil PCR,"katanya.
Dia juga menjelaskan terkait kemungkinan naiknya ongkos naik haji (ONH) pada ibadah haji 2022. Penyesuaian biaya dikatakannya kemungkinan besar akan terjadi, terutama karena persiapan menuju kondisi normal setelah pandemi Covid-19.
"Dikarenakan bahwa persiapan untuk menuju kondisi normal itu juga perlu biaya, sehingga tanpa prokes pun bisa terjadi harga itu tidak sesuai dengan kondisi normal. Bisa naik, bisa juga turun tergantung dari bagaimana pihak stakeholder dari haji ini memberikan pelayanannya seperti apa, sama atau tidak,"tuturnya. Alkhaledi kurnialam