JK menceritakan, dulu menunaikan ibadah haji masih gampang, karena tidak menunggu antrian seperti sekarang. Dulu naik haji tidak memakai kuota, siapa saja bisa naik haji tahun itu.
JK juga menyampaikan, suatu ciri ekonomi berkembang apabila ada dua hal. Pertama, banyaknya orang yang naik haji. Kedua, banyaknya properti yang laku.
JK mengingatkan, orang yang bisa melaksanakan ibadah haji bukan hanya mendapat kesempatan tapi mendapatkan rahmat dari Allah SWT. "Kita juga bersyukur Insya Allah pemerintah Arab Saudi membuka lagi kesempatan (haji) tentu dengan prokes yang ketat," jelas JK.
Sebagaimana diketahui, IPHI menggelar Puncak Harlah ke-32 bertema 'Haji Mabrur Sepanjang Hayat Untuk Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan' pada Selasa (22/3/2022).