IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Pemilik travel Fajar Berkah Ilahi (FBI) Haji Boma menyampaikan tidak tersedianya hotel di Makkah dan Madinah menjadi salah satu penyebab 78 jamaah umroh tertunda keberangkatannya, pada Jumat (25/3/2022).
Untuk itu penyelenggara perjalanan ibadah umroh harus memastikan ketersediaan hotel sebelum menawarkan paket umroh kepada jamaah.
"Rata-rata sekarang kesulitan adalah di hotel, mereka tidak mendapatkan kamar atau tidak dapatkan hotel, tidak punya booking reference number (BRN) hotel," kata Haji Boma kepada Republika.co.id saat diminta analisisnya mengapa masih ada travel yang telat memberangkatkan jamaahnya, Ahad (23/3/2022).
Boma mengatakan, meski sudah booking hotel, maka penyelenggara perjalanan ibadah umrah harus memastikan bahwa hotel yang dibookingnya itu legal resmi ada di sistem penjualan muasasah. Ciri atau tanda hotel itu legal memiliki booking reference number (BRN).
"Kalau mereka membeli BRN dari luar yang pertama ada pihak muasasasah yang setuju, andaikata ada muasasah yang setuju namun harga BRN itu sangat mahal tentunya di luar anggaran atau budget daripada pemilik travel tersebut," katanya.
Boma menuturkan, pemilik travel jika sudah memutuskan membeli BRN di luar sistem, maka harus booking hotel dan orang hotel harus menyiapkan promo code. Akan tetapi jika mereka tidak menyiapkan promo code maka harganya sesuai dengan harga di sistem. "Dan ini haganya sangat mahal sekali," katanya.
Boma memastikan, untuk masalah visa tidak sulit. Asal pihak penyelenggara perjalanan ibadah umroh membeli komponen paket umroh, seperti hotel yang sudah legal atau yang memiliki BRN.
"Sekarang masalah visa itu apabila BRN hotel sudah ada tiket sudah ada itu cuman butuh waktu 4 sampai 8 jam sudah jadi visa," katanya.
Namun, memang tidak bisa dipungkiri banyak sekali yang tidak mendapatkan visa, dikarenakan hotel di Makkah dan Madinah penuh. Terutama sampai saat ini kekurangan hotel masih terjadi di Madinah.
"Karena masih banyak hotel-hotel di Madinah yang belum masuk sistem sedangkan hotel yang sudah ada di sistem itu penuh," katanya.
Boma mengatakan, selain karena hotel dan visa, yang menjadi penyebab jamaah batal atau gagal berangkat, dikarenakan memilih paket murah. Untuk itu jamaah jangan tergiur dengan harga paket umroh yang ditawarkan travel di bawah standar. "Ditambah lagi karena banyak juga jamaah yang tergiur dengan harga murah," katanya.
Sehingga ketika adanya biaya yang tak terduga, seperti kenaikan pada komponen hotel, PCR, karantina atau kenaikan komponen lainnya, maka travel tidak siap membayar. Begitu juga dengan jamaahnya yang tidak bisa membayar tambahan biaya.
"Travel tidak bisa membiayai, sedangkan dia minta ke jamaah, jamaah tidak mau menambah pembayaran, inilah akibatnya kalau menjual harga atau membeli barang dibawah harga pasaran," katanya.