Tradisi Ramadhan lainnya yang masih berjalan adalah Girgian. Girgian diperingati setiap tanggal 13, 14 dan 15 Ramadhan, ketika anak-anak melakukan aksi 'trick or treat' untuk mengumpulkan permen dan kacang dari pintu ke pintu.
Ada alasan mengapa Girgian dirayakan di tengah bulan lunar. Di Kuwait, saat zaman pra-minyak dan pra-listrik, bulan purnama akan memberikan penerangan bagi anak-anak yang berjalan dengan susah payah melintasi lingkungan.
Menurut sejarawan dan astronom Kuwait, Saleh Al-Ojairi, kata Girgian berasal dari kata gargaa, yang mengacu pada suara dentang keras yang terdengar ketika pot rumah yang terbuat dari logam dipukul.
Hari ini, Girgian telah dikomersialkan secara menyeluruh. Penganan sederhana dahulu kala digantikan oleh cokelat gourmet dan kacang eksotis, yang disimpan dalam tas dan kantong bermerek yang seringkali lebih mahal daripada isinya.
Tak hanya itu, orang tua juga membuat tas terpisah dengan nama anak-anak mereka tercetak di atasnya, bahkan mencoba untuk mengalahkan keluarga lain dalam membuat tampilan yang paling eksklusif.
Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan dalam menyambut Ramadhan adalah Ghabqa, yaitu pertemuan keluarga dan teman di malam hari bulan Ramadhan. Seperti Girgian, ghabqa saat ini lebih condong pada urusan perusahaan mewah yang mengundang klien dan karyawan bersama dengan keluarganya untuk bersenang-senang dan berpesta di malam hari.