IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kerinduan akan tanah suci dan ibadah umroh menyelimuti umat Islam di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19. Ketika saatnya tiba pelonggaran itu terjadi, umat Islam berbondong-bondong melakukan umroh di bulan Ramadhan.
Ratusan ribu peziarah melakukan umroh, tarawih dan bersukacita saat mereka duduk bersama untuk berbuka puasa di dua Masjidil Haram di Makkah dan Madinah setelah dua tahun ditangguhkan. Jamaah umroh dari seluruh dunia kini dapat menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram di Makkah, untuk pertama kalinya sejak merebaknya pandemi.
Jamaah umroh dari luar negeri yang tidak divaksinasi kini dapat memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dengan catatan mereka tidak sedang terinfeksi virus corona. Peziarah juga harus mendaftar terlebih dahulu untuk izin umroh melalui aplikasi Eatmarna.
Petugas keamanan akan melakukan pemeriksaan di gerbang dan pintu masuk khusus bagi mereka yang akan melakukan umroh. Jika ditemukan seseorang mencoba melakukan umroh tanpa memiliki izin sah, maka mereka akan didenda 10 riyal atau 2.600 dolar setara dengan Rp 38 juta.
“Ribuan peziarah dari Indonesia, Pakistan dan India tiba setiap hari untuk melakukan umroh dan juga menghabiskan beberapa hari di Madinah di Masjid Nabawi selama Bulan Suci Ramadhan,” kata Aman Ul Haq, seorang tur operator di Jeddah.
“Masjidil Haram penuh dengan peziarah yang bahagia, menangis bahagia, bersyukur bisa kembali setelah Covid-19 mengganggu perjalanan dan membatasi jumlah orang ke kota-kota Suci. Ini seperti Covid-19 tidak pernah terjadi, masjid-masjid penuh dengan kelompok besar peziarah internasional dan jamaah lokal,” ujarnya, dilansir dari The National News, Senin (4/4/2022).
Kepresidenan Dua Masjid Suci telah memberikan lebih dari 2.000 izin untuk menyediakan makanan buka puasa gratis setiap hari yang mengikuti pedoman Covid-19. Ini termasuk tidak ada gelas plastik untuk kopi panas yang biasanya disajikan dengan kurma untuk berbuka puasa. Makanan dipastikan disegel dengan benar dan disajikan dalam kotak, jauh dari area ramai seperti pintu masuk dan koridor.
“Kami dengan senang hati mengumumkan kembalinya itikaf di Haramain. Itu akan diterapkan sesuai dengan kriteria khusus, dan izin akan segera tersedia melalui situs resmi kepresidenan," kata kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdulrahman Al Sudais, pekan lalu.
Jemaah umroh dari luar negeri sekarang dapat mendaftar secara online untuk mendapatkan visa umroh daripada mendaftar melalui agen layanan umroh asing seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan, proses e-registrasi akan mencakup program umrah yang terdiri dari layanan perumahan dan transportasi dan visa elektronik dapat dicetak oleh jamaah sendiri.