Sabtu 16 Apr 2022 22:10 WIB

Ramadhan Bulan Turunnya Alquran, ini Penjelasannya

Turunnya Alquran di bulan Ramadhan membuat bulan tersebut mempunyai kemuliaan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah siswa penyandang disabilitas rungu wicara membaca Alquran menggunakan bahasa isyarat saat Pesantren Kilat Ramadhan di Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinsos Jabar, Jalan Jend H Amir Machmud, Kota Cimahi, Rabu (13/4/2022). Pesantren Ramadhan yang diikuti oleh sedikitnya 80 siswa penyandang disabilitas tersebut dalam rangka mengisi waktu luang di bulan Ramadhan dengan memperdalam ilmu agama dengan membaca Alquran, ibadah, dan hafalan doa. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

"Lima ayat yang pertama turun di gua hira itu menunjukan apresiasi Alquran yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan. 

Maka sejatinya umat islam, umat alquran, itu adalah umat yang maju dibidang ilmu pengetahuan," kata kiai Mukhlis dalam pengajian tematik tafsir Alquran Masjid Istiqlal Jakarta pada Jumat (15/4). 

Kiai Mukhlis mengatakan pada lima ayat yang diturunkan pertama kali pada nabi Muhammad SAW terdapat kata iqra yang terulang dua kali, kemudian ada juga kata al'ilm dengan berbagai perubahannya yang terulang tiga kali, dan terdapat juga kata alqolam. Apresiasi Alquran pada ilmu pengetahuan tidak hanya tergambar pada lima ayat di awal surat Al Alaq, tetapi juga ayat lainnya dalam Alquran berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya saja kata 'ilmu dengan berbagai perubahannya yang terulang dalam Alquran tak kurang dari delapan ratus kali. Dalam Alquran juga tak kurang terdapat 750 ayat yang mengandung isyarat ilmiah. Seperti terkait dengan astronomi, biologi dan lainnya.

Menurut kiai Mukhlis kata iqra mengandung makna menghimpun, mencermati, menganalisis. Para ulama tafsir berpendapat bahwa objek dari iqra bersifat umum. Artinya setiap manusia diperintahkan untuk membaca seluruh ilmu.  

 

"Dengan menyebutkan bismirabbika, itu artinya kita diperintahkan untuk membaca apa saja tanda-tanda alam semesta ini yang diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup kita. Jadi ilmu yang diperintahkan untuk dicari itu tidak terbatas pada ilmu ilmu keagamaan. Tetapi ilmu-ilmu yang bisa menjaga kelangsungan hidup kita, memelihara keutuhan kita, kejiwaan kita, maka disini ilmu sosiologi, astronomi itu juga diperintahkan untuk dipelajari," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement