Rabu 20 Apr 2022 17:36 WIB

Sudah 118 Ribu Jamaah Berangkat Umroh Sejak 8 Januari 2022

Jamaah umroh Indonesia paling disiplin terapkan prokes.

Sejumlah jamaah umrah dari Aceh tiba kembali di tanah air melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (16/3/2022). Data Kementerian Agama menyebutkan sebanyak 27 ribu lebih orang dari 41 ribu lebih ja­maah umrah dari berbagai daerah di Indonesia telah kembali ke tanah air hingga pertengahan Maret 2022. Sudah 118 Ribu Jamaah Berangkat Umroh Sejak 8 Januari 2022
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Sejumlah jamaah umrah dari Aceh tiba kembali di tanah air melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (16/3/2022). Data Kementerian Agama menyebutkan sebanyak 27 ribu lebih orang dari 41 ribu lebih ja­maah umrah dari berbagai daerah di Indonesia telah kembali ke tanah air hingga pertengahan Maret 2022. Sudah 118 Ribu Jamaah Berangkat Umroh Sejak 8 Januari 2022

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan sejak 8 Januari hingga April 2022 sekitar 118 ribu orang telah berangkat umroh ke Tanah Suci.

"Sampai saat ini sejak Januari kita sudah terdapat 118 ribu orang yang berangkat ke Saudi untuk menunaikan ibadah umroh," ujar Hilman dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga

Hilman menjelaskan pelaksanaan umroh pada tahun ini penuh dinamika. Penyelenggaraan masih dalam suasana pandemi Covid-19 sehingga diperlukan kehati-hatian.

Saat awal-awal umroh dibuka, kata dia, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan aturan ketat bagi jamaah luar negeri, seperti hanya menerima empat jenis vaksin, karantina di negara ketiga sebelum memasuki Saudi hingga ketentuan PCR. Kementerian Agama kemudian meresponsnya dengan menerapkan skema One Gate Policy untuk menekan segala bentuk potensi penularan Covid-19.

Skema ini juga mendapat atensi dari jamaah, ada yang mendukung, tak sedikit pula yang menentang. "Waktu itu diapresiasi banyak pihak, tapi juga cukup banyak ditentang oleh banyak pihak juga, khususnya para pelaku jamaah umroh yang memang waktu itu minta keringanan di dalam protokol kesehatan," kata Hilman.

Seiring melandainya kasus Covid-19 di Arab Saudi, otoritas setempat akhirnya mencabut sejumlah aturan protokol kesehatan, seperti tak perlu karantina serta PCR, hanya diwajibkan vaksinasi dosis lengkap dari vaksin yang berlaku di Saudi. Namun yang jadi perhatian Hilman, tak sedikit jamaah yang terpapar Covid-19 sepulang dari Arab Saudi pada awal-awal pemberangkatan.

Bahkan tingkat positifpada Januari mencapai 47,22 persen dan pada Maret angkanya turun hanya sekitar 0,67 persen yang terpapar. "Kita bersyukur bahwa segala dinamika yang kita hadapi, tekanan yang kami hadapi, bahkan juga dorongan untuk memberhentikan pengiriman jamaah umroh juga tidak sedikit. Alhamdulillah bisa kita lewati," kata dia.

Menariknya, kata dia, saat Pemerintah Saudi melonggarkan sejumlah aturan protokol kesehatan, seperti tak diwajibkan memakai masker di tempat terbuka dan dicabut pembatasan jarak, justru jamaah umroh Indonesia paling disiplin dalam menerapkan hal tersebut.

"Faktanya orang sana sudah lebih bebas. Yang menarik orang-orang Indonesia yang cukup disiplin karena memang di kitanya ditekankan betul waktu itu, di sana mereka tetap memakai masker," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement