Selasa 26 Apr 2022 08:51 WIB

Doa Rasulullah Ketika Manasik Umrah Qadha

Nabi Muhammad dan sahabat melaksanakan umroh qadha setelah perjanjian Hudaibiyah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto:

Karena bersemangatnya dalam saat seperti itu, Abdullah b. Rawaha bermaksud hendak melontarkan kata-kata yang berisi teriakan perang ke muka Quraisy. Tetapi segera dilarang oleh Umar, dan Rasul juga berkata kepadanya.

 

"Sabarlah, Ibn Rawaha; atau ucapkan sajalah: La ilaha illa Allah wahdah, wanashara abdah wa’a’azza jundah, wakhadhala’l-ah-zaba wahdah.” (“Tiada tuhan selain Allah Yang Tunggal, Yang telah menolong hambaNya, memperkuat tentaraNya dan menghancurkan Sendiri musuh yang bersekutu.”).

 

Abdullah ibn Rawaha kemudian mengucapkan pula dengan suara keras yang kemudian disambut oleh kaum Muslimin. Suara itu bersahut-sahutan dan berkumandang ke tepi-tepi wadi dengan dahsyat sekali, kedahsyatannya membubung dan menyusup ke dalam jantung orang-orang yang sedang berada di atas gunung-gunung sekitar tempat itu. 

 

Selesai kaum Muslimin bertawaf di Ka’bah, Muhammad berpindah memimpin mereka ke bukit Shafa dan Marwa yang di lalui dari atas kendaraannya sebanyak tujuh kali, seperti halnya orang Arab dahulu. Kemudian ternak kurban itu disembelih dan dia bercukur.

 

"Dengan demikian selesailah sudah ibadah umrah itu dikerjakan," katanya.

 

Keesokan harinya Muhammad memasuki Ka’bah dan tinggal di sana sampai waktu sembahyang lohor. Pada waktu itu berhala-berhala masih banyak memenuhi tempat itu. Tetapi meskipun begitu Bilal naik juga ke atap Ka’bah lalu menyerukan adhan untuk bersembahyang lohor di tempat tersebut.

 

"Kemudian Nabi bersembahyang dengan bertindak sebagai imam, atas 2 ribu kaum Muslimin di Rumah Suci itu," katanya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement