Dia menambahkan ada perubahan signifikan dalam cara orang memberi hormat kepada Nabi di Madinah pascapandemi, yang membuat prosesnya lebih mudah bagi pengunjung. Ini jauh lebih terorganisir dan semua harus bergabung dengan antrean.
Ada juga antrean lain untuk mengunjungi Raudhah. Anwar menggunakan Kereta cepat Haramain untuk melakukan perjalanan antara dua kota suci, dan juga dari Jeddah ke Madinah ketika ia pertama kali tiba di Saudi.
“Kereta cepat Haramain benar-benar brilian. Itu membawa kami dari Madinah ke Mekah dalam waktu 2,5 jam,” kata dia.
Dia juga menggunakan kereta untuk pergi dari Jeddah ke Madinah ketika mendarat. Itu adalah pengalaman yang luar biasa, sangat cepat dari Jeddah ke Madinah dalam 1 jam 40 menit.
Anwar sebelumnya telah menghabiskan Ramadhan di dua kota suci dan mengatakan perjalanan yang sama telah membawanya antara 4-5 jam di masa lalu melalui jalan darat. “Ini sepertinya pilihan yang jauh lebih aman dan lebih cepat. Kereta Haramain sangat nyaman dan itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Jadi kami memilih untuk menggunakan kereta api lagi untuk perjalanan dari Madinah ke Makkah,” kata dia.
Kelas ekonomi sudah terisi penuh jadi dia menggunakan kelas bisnis. Ini adalah pilihan yang sangat populer di kalangan jamaah karena jauh lebih mudah, hanya duduk di kereta dan akan membawa langsung ke sana. Kereta tidak berhenti sehingga tidak ada khawatir tentang lalu lintas, dapat membawa penumpang langsung ke stasiun.
Anwar juga memuji peningkatan pegawai perempuan yang bekerja di toko, hotel, stasiun kereta api, dan bandara di seluruh Saudi. “Sebelumnya, karyawan akan didominasi laki-laki, tetapi ada lebih banyak perempuan yang bekerja di Arab Saudi sekarang. Di bandara Jeddah, banyak personel keamanan dan staf Pasukan Perbatasan adalah perempuan dan ini adalah contoh inklusi yang baik,” kata dia.
https://www.arabnews.com/node/2073461/saudi-arabia
Ikuti Whatsapp Channel Republika
