IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra menjadi khotib shalat Idul Fitri di Masjid Agung Sunda Kelapa, Senin (2/5/2022). Isi khutbah Prof. Azyumardi Azra tentang "Fitrah Memperkuat Ukhuwwah Untuk Kedamaian"
Pada permulaan ceramahnya, Prof Azyumardi Azra mengajak jamaah memanjatkan rasa syukur atas kesempatan yang telah Allah SWT berikan.
"Jamaah shalat Idul Fitri Rahimakumullah; Pada pagi ini, 1 Syawal 1443H/ Mei, 2022M, Alhamdulillah kita dapat melaksanakan ibadah Idul Fitri dalam keadaan sehat wal-afiat lahir batin setelah sebulan Ramadhan menjalankan ibadah puasa."
"Dalam kesempatan penuh nikmat dan berkah ini marilah kita menyampaikan puji syukur seraya mendekatkan diri pada Allah SWT (taqarrub ila Allah). Semoga kita telah berhasil mencapai derajat atau maqam taqwa, sesuai tujuan ibadah puasa." katanya.
"Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang sepenuhnya kita ikuti untuk mengaktualisasikan kedamaian Islam rahmatan lilalamin, rahmat bagi alam semesta; dasar dan asas peradaban Islam di muka bumi."
Menurutnya, kita patut berbahagia karena insya Allah berhasil dalam mengendalikan hawa nafsu selama berpuasa dan melakukan banyak ibadah mulai shalat tarawih, tadarrus dan iktikaf sampai membayar zakat mal, zakat fitrah, infaq dan shadaqah. Hal ini sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya, di hari bahagia ini kita bertakbir dan melakukan shalat sunnah sesuai firman Allah SWT surah al-A'laa ayat 14-15 yang artinya.
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu ia bersembahyang."
Khutbah Hari Raya Idul Fitri kali ini ingin menyegarkan kembali makna yang terkandung dalam fitrah manusia dan ajaran Islam tentang kedamaian, kebhinnekaan dan ukhuwwah Islamiyyah. Ketiga hal ini merupakan faktor penting dalam membangun (kembali) peradaban Islam secara komprehensif. Hari ini kita merayakan kemenangan ‘fitri’; kembali kepada ‘fitrah’ (kesucian), seperti dijelaskan Allah dalam firman-Nya surah Ar-Rum ayat 30 yang artinya.
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah pada) fitrah Allah yang telah menjadikan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."