IHRAM.CO.ID, JAKKARTA -- Banyak orang mengetahui tentang kisah Habil dan Qabil. Di mana Qabil cemburu dengan Habil yang dinikahkan dengan Iqlima saudara perempuannya yang cantik. Hingga berujung Qabil membunuh Habil. Dari deretan kisah itu, terlihat Qabil dan Habil memiliki sifat yang sangat berbeda.
Seperti apa sifat keduanya?
Dikutip dalam buku 40 kisah akhir hidup kezaliman makhluk-makhluk Allah yang disadur oleh Kaserun AS Rahman dari sejumlah kitab diantaranya Al Jaza' min Jinsil 'Amal karya Sayyid Husein Affani, Al Qashshah wa Ibrar karya Syekh Abdullah Yusuf Ajlan, As Silsilah ash Shahihah karya Syekh Muhammad Nasiruddin al Albani, At Tahdzir min Su'il Khatimah karya As Subhani dan 100 Qishshah min Nihayah Azh Zhalimin karya Hani al Hajj, disebutkan bahwa Qabil adalah remaja yang egois dan jiwanya dikuasai oleh sikap mementingkan diri sendiri. Hatinya tertutup oleh nafsu dan syahwat. Selain itu Qabil juga seorang petani yang memiliki sifat kikir. Sedangkan remaja yang lemah lembut dan saleh.
"Habil adalah saudara kandung Qabil. Dia adalah remaja yang lemah lembut dan saleh. Seorang yang mencintai kebaikan untuk orang lain, taat beribadah kepada Allah SWT dan menjalankan perintahNya. Dia adalah seorang peternak yang dermawan," dikutip dalam buku 40 kisah akhir hidup kezaliman makhluk-makhluk Allah.
Allah SWT memerintahkan nabi Adam untuk menikahkan anak-anaknya secara silang. Qabil lahir bersama dengan saudari satu kandung yang bernama Iqlima. Sementara Habil lahir dengan saudari kandungan yang bernama Labudza. Qabil menolak dan menentang nabi Adam Ia tidak rela Habil menikah dengan Iqlima. Qabil iri dengan Habil karena bisa menikahi iqlima yang berparas cantik.
"Ia (Qabil) terseret oleh bisikan kejahatan dan kerusakan, dipermainkan dan terombang-ambing oleh sifat iri dan hasud yang terus tumbuh di dalam hatinya. Sementara Habil tetap seperti biasa, tenang, dan damai. Habil selalu patuh kepada perintah ayahnya," dikutip dalam buku 40 kisah akhir hidup kezaliman makhluk-makhluk Allah.
Selain itu Qabil dikenal kikir sedang Habil dikenal dermawan. Ini digambarkan ketika keduanya diperintah nabi Adam untuk berkurban dan meletakan kurbannya di atas bukit. Disebutkan qabil mengorbankan beberapa helai padi yang tidak berisi. Sedang Habil mengorbankan kambingnya yang paling gemuk.
Korban Habil diterima oleh Allah sedangkan korban Qabil ditolak. Ini membuat Qabil semakin marah dan benci pada saudaranya. Hingga kemudian Qabil mengancam membunuh Habil. Tetapi Habil menjawab ancaman Qabil dengan tenang. Jawaban Habil itu diabadikan dalam Alquran.
لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ # إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam (28) "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim"(29). (Alquran surat Al Maidah ayat 28-29).
Ibnu Abbas berkata Habil mencoba mengingatkan Qabil agar takut kepada neraka. Tapi Qabil tidak menghiraukan dan tetap bersikukuh pada sikap kerasnya. Qabil terdorong oleh nafsunya untuk membunuh saudara. Qabil pun benar-benar membunuh Habil menggunakan batu besar. Tindakannya itu membuat dirinya menjadi golongan orang yang merugi.