Rabu 18 May 2022 08:06 WIB

Amphuri Sambut Baik Pelonggaran Masker dan Penghapusan Syarat PCR

Amphuri Sambut Baik Pelonggaran Masker dan Penghapusan Syarat PCR

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Amphuri Sambut Baik Pelonggaran Masker dan Penghapusan Syarat PCR. Foto: Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Amphuri Sambut Baik Pelonggaran Masker dan Penghapusan Syarat PCR. Foto: Masker (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo baru saja mengumumkan pelonggaran masker dan aturan perjalanan dalam negeri dan luar negeri. Jokowi menyatakan, masyarakat diizinkan tidak menggunakan masker ketika berada di ruang terbuka.

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh RI (AMPHURI) menyambut baik dan mengapresiasi pernyataan Presiden RI tentang pelonggaran penggunaan Masker dan Penghapusan kewajiban test PCR bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri.

Baca Juga

Menurutnya, pelonggaran ini akan berdampak baik bagi calon jemaah umroh. Terutama ungkapnya, untuk mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan para jemaah umroh.

“Pembebasan kewajiban tes PCR ini akan memberikan dampak yg sangat memudahkan bagi jamaah Umroh yang akan pulang ketanah air, karena mengurangi beban biaya yang harus di keluarkan jamaah,” kata Firman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/5/2022) malam.

Di tambah lagi, ujarnya, tidak mudah untuk mendapatkan tempat-tempat test PCR di Arab Saudi. Karena, Arab Saudi sudah cukup lama menghapuskan kewajiban PCR.

“Amphuri mengaharapkan pernyataan Presiden ini segera diikuti dengan SK Satgas Covid dan SK Otorisasi Bandara tentang penghapusan kewajiban test PCR, sehingga berlaku secepatnya, dan mulai besok pagi semua Airlines yang membawa pulang jamaah tidak perlu mensyaratkan lagi,” tutupnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement