IHRAM.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan 22 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya pada Rabu (25/5) malam. Khofifah berharap, PPIH yang dikukuhkan tersebut bisa solid dan menunjukkan kinerja terbaik dalam melayani tamu-tamu Allah yang akan berangkat ke tanah suci melaksanakan ibadah haji. Ia juga berharap seluruh proses manasik haji dapat terlaksana dengan baik.
Termasuk pembekalan terhadap calon jamaah haji mengenai pengetahuan soal cuaca yang diprediksi cukup panas dan berbeda dengan cuaca tanah air. Khofifah juga menginstruksikan perincian hal-hal yang menjadi kelengkapan dan harus dipenuhi oleh calon jamaah haji. Termasuk proses manasik yang bisa dilakukan secara digital, agar waktu persiapan yang pendek dapat dimaksimalkan.
"Jamaah haji harus bersiap untuk menjaga stamina dengan membawa kebutuhan khusus seperti vitamin dan obat-obatan tertentu yang dibutuhkan," kata Khofifah, Kamis (26/5/2022).
Khofifah mengingatkan, Tim PPIH memiliki tugas mulia yang tak terhitung nilai pahalanya, asalkan dengan ikhlas dapat melatani para tamu Allah SWT. Khofifah pun memastikan, Jatim, melalui Embarkasi Surabaya, akan senantiasa memberikan pelayanan dan tugas sebaik-baiknya terhadap calon jamaah haji.
Ditjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag, Hilman Latief mengatakan, banyak hal yang perlu dipersiapkan petugas PPIH untuk mengawal tahapan ibadah haji yang berlangsung kurang lebih 37 hari. Apalagi petugas PPIH Jatim. Sebab, kata dia, Jatim memiliki jamaah terbesar kedua setelah Jabar. Artinya, tingkat kepadatan dan intensitas kerja Embarkasi Surabaya membutuhkan kerja keras yang optimal.
Hilman mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini melibatkan banyak elemen. Mulai dari jajaran Kementrian Agama, Kemenhub, Kemenkes, TNI, Polri, hingga pihak swasta demi mendukung kelancaran pelaksanaannya. Pemerintah telah memutuskan hanya dua maskapai yang bisa melayani jamaah haji, yakni PT. Garuda Indonesia dan Maskapai Saudi Airlines. Nantinya, jamaah akan mendapatkan tiga kali makan pada saat berada di pemondokan.
"Layanan terus kita optimalkan dan perbaiki," kata Hilman.