Kisah romantis
Jika Anda ingin membaca kisah cinta yang sempurna, bacalah kisah Nabi Muhammad SAW dan Aisyah. Dalam kata-kata Aisyah sendiri menjelaskan betapa indahnya hubungan antara dia dan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad adalah suami yang penuh kasih. Aisyah berbicara tentang saat-saat dia menikmati makan bersamanya. Dia menikmati makanannya hanya ketika dia duduk di sebelahnya.
Mereka minum dari satu cangkir dan Nabi SAW memperhatikan di mana Aisyah meletakkan bibirnya sehingga dia bisa meletakkan bibirnya di area yang sama. Dia makan dari tulang setelah dia makan dan meletakkan mulutnya di tempat dia makan. Dia juga mengatakan dia memasukkan potongan makanan ke dalam mulutnya dan dia akan melakukan hal yang sama.
Cinta yang kuat
Aisyah dan Nabi akan menggunakan bahasa kode satu sama lain yang menunjukkan cinta mereka. Dia bertanya kepada Nabi bagaimana dia akan menggambarkan cintanya padanya.
Nabi Muhammad menjawab, mengatakan: "Seperti simpul pengikat yang kuat." Semakin Anda menarik, semakin kuat simpul itu.
Seringkali Aisyah bercanda bertanya, "Bagaimana simpulnya?" Nabi SAW akan menjawab, "Sekuat hari pertama,”
Ketika dia ditanya: “Apa yang biasa dilakukan Nabi di rumahnya?” Aisyah menjawab, “Dia biasa menyibukkan diri melayani keluarganya.” Ketika salah satu sahabatnya bertanya kepadanya “siapa yang paling kamu cintai di hatimu?” dia langsung menjawab “Aisyah”.
Sebelum kematiannya, kata-kata terakhir Nabi Muhammad kepada para sahabatnya adalah: “Perlakukan wanita dengan kebaikan, perlakukan wanita dengan kebaikan! Takutlah kepada Tuhan dalam hubungannya dengan mereka dan pastikan Anda menginginkan yang baik untuk mereka”.
Ini adalah kata-kata terakhirnya kepada para sahabatnya tentang wanita yang menanggapi makna dari ayat yang diwahyukan berikut tentang kehidupan pasangan:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu, dari dirimu sendiri, pasangan-pasangan, agar kamu tenang di dalamnya, dan Dia menjadikan di antara kamu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir,” (Alquran 30:21).