Sabtu 25 Jun 2022 18:50 WIB

Calon Jamaah Haji Komorbid Diabetes Harus Pakai Alas Kaki yang Nyaman

Alas kaki yang nyaman bisa mencegah luka.

Seorang petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sedang mengambil darah jamaah haji yang dirawat (Ilustrasi). Calon Jamaah Haji Komorbid Diabetes Harus Pakai Alas Kaki yang Nyaman
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Seorang petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sedang mengambil darah jamaah haji yang dirawat (Ilustrasi). Calon Jamaah Haji Komorbid Diabetes Harus Pakai Alas Kaki yang Nyaman

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Tim Dokter KKHI Makkah Ahmad Syahri mengatakan calon jamaah haji dengan komorbid diabetes harus menggunakan alas kaki yang nyaman untuk mencegah luka.

"Jadi pencegahannya kalau diabetes adalah jangan sampai ada luka, terutama luka di kaki," kata Ahmad, Sabtu (25/6/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan neuropati merupakan salah satu komplikasi dari diabetes, yaitu terjadinya gangguan syaraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa yang lebih sering menyerang syaraf kaki. "Syaraf-syarafnya menjadi tidak sensitif sehingga ketika berjalan, misalnya lupa pakai alas kaki, terkena trauma, dan akhirnya mengalami luka," katanya.

Untuk luka kecil atau ringan, cukup dioleskan dengan salep atau perawatan yang biasa sehingga pasien bisa melanjutkan aktivitas. Namun, kondisi ini berbeda halnya jika sampai terjadinya infeksi pada luka, maka harus dilakukan perawatan lebih lanjut.

"Apabila sampai terjadi luka infeksi perlu perawatan luka sampai 'debridement' atau perawatan luka kaki khusus," katanya.

Untuk itu, katanya, sangat penting bagi jamaah haji yang mempunyai riwayat diabetes untuk memperhatikan kakinya, melihat apakah ada tanda tanda luka. Apalagi dengan cuaca yang panas dan kering seperti di Arab Saudi, kulit kaki lebih mudah kering, pecah-pecah, hingga terjadi luka yang tidak disengaja.

Pencegahan terbaik, menurut dia, adalah jangan sampai terjadi luka di kaki. Apabila terjadi luka, maka sebaiknya segera diobati agar tidak mengarah pada kondisi infeksi bahkan sepsis. Sampai dengan Jumat (24/6/2022) Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sedikitnya merawat 10 pasien "diabetic foot".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement