IHRAM.CO.ID, LEICESTER -- Muslim di seluruh Leicester yang selama ini berharap bisa melaksanakan haji pada tahun ini harus mengalami kekecewaan. Hal ini karena rencana mereka berhaji gagal setelah mengikuti sistem pemesanan online baru yang belum lama ini diperkenalkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Kondisi tersebut telah membuat banyak Muslim di Leicester kecewa. Setelah menunggu dua tahun karena pandemi, calon jamaah haji (calhaj) internasional berharap memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan haji, termasuk dari para Muslim di Leicester.
Namun pada Juni lalu, setelah agen mengatur perjalanan untuk para peziarah, pemerintah Saudi mengumumkan portal pemesanan online barunya, Motawif, tidak bisa memproses mereka untuk menunaikan haji. Sistem pemesanan online Motawif tidak hanya mengurangi jumlah kuota secara signifikan bagi peziarah Inggris, tetapi juga memilihnya secara acak. Mereka yang telah memesan melalui agen, dan tidak dipilih secara acak, diberitahu untuk melakukan pengembalian uang.
Setiap tahun Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menetapkan kuota jumlah jamaah haji internasional dari setiap negara yang diizinkan melakukan perjalanan. Paket haji dapat berharga antara 6.000 poundsterling dan 10 ribu poundsterling.
Agen perjalanan lokal Hafiz Khalid mengatakan, agennya yang berbasis di Spinney Hills, Al Barkat Travels, seperti banyak agen lainnya, merencanakan haji hingga enam bulan sebelumnya. Dia menuturkan, banyak yang berharap untuk pergi haji pada tahun ini karena terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan.
"Mereka tidak tahu bagaimana situasi mereka tahun depan. Mereka sudah memesan penerbangan mereka dan kemudian kami mengetahui tentang sistem online baru dan mereka berkecil hati," tuturnya.
Khalid dan stafnya telah membantu mereka yang dipilih untuk menavigasi sistem pemesanan baru Motawif. Beberapa dari mereka yang dipilih melalui sistem lotre itu telah mengubah penerbangan mereka pada menit terakhir. "Kami telah berusaha membantu orang-orang yang datang kepada kami dengan masalah. Satu keluarga dipilih tetapi kemudian diberitahu bahwa ada kesalahan dalam sistem," ujarnya.
"Sedangkan yang lain telah tiba di sana dan diberi tahu bahwa mereka tidak memiliki pemesanan untuk hotel. Seorang wanita tua mengatakan perjalanan dari kota Madinah ke Makkah, yang biasanya memakan waktu hingga lima jam, memakan waktu 12 jam karena pengemudinya tidak berpengalaman," jelasnya.
Dia mengatakan, dari perspektif bisnis, maskapai penerbangan, agen perjalanan, dan organisasi afiliasi lainnya terpengaruh sebagai akibat dari adanya perubahan pada menit terakhir dari sistem pemesanan Motawif.
Sumber: https://www.leicestermercury.co.uk/news/leicester-news/saudi-booking-system-hajj-motawif-7296519