IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Misi Haji Indonesia menerima kedatangan Tim Tabung Haji Malaysia, Kamis (21/7/2022). Hadir dalam pertemuan Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, beserta dua wakil dan jajarannya.
Kehadiran mereka di Daker Makkah diterima Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajaran Eselon II. Tak ketinggalan, hadir juga Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
"Kita mendapat tamu kehormatan, Misi Haji Malaysia. Kita mendiskusikan penyelenggaraan haji 2022, memperbincangkan proses pelaksanaan haji tahun ini, evaluasi, bertukar pikiran, bertukar pendapat, dan saling memberikan informasi terkait layanan haji," kata Hilman dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (22/7).
Dalam pertemuan tersebut, ia menyebut ada beberapa isu yang akan didiskusikan di waktu mendatang. Kedua negara ditegaskan memiliki komitmen memperbaiki layanan jamaah haji di negaranya masing-masing.
Hilman menjelaskan, pertemuan kedua pihak ini juga menjadi forum evaluasi terkait kenaikan biaya Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Biaya Masyair sebelumnya sekitar 1.800 Riyal, namun tahun ini naik signifikan menjadi 5.656 Riyal. Kenaikan ini diberlakukan ke negara-negara pengirim jamaah haji, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Menurutnya, kedua pihak sepakat tentang adanya kenaikan layanan di Masyair. Tapi, kenaikan layanan itu mestinya sebanding dengan kenaikan biaya yang dibayarkan.
"Kita evaluasi bersama dan sepakat biaya yang dibayarkan harus sebanding dengan layanan yang kita terima," ujar Hilman.
Selanjutnya, ia menyebut kedua pihak juga mendiskusikan tentang pendanaan haji jangka panjang, apakah biaya akan naik atau turun. Dua negara disebut menginginkan biaya sepadan dengan layanan, serta tidak memberatkan jamaah.
Untuk itu, kedua pihak sepakat untuk masuk secara lebih detail dalam membahas bujet yang ditetapkan dan keperluannya apa saja. Kedua pihak sepakat membangun keadilan untuk jamaah, petugas, dan penyelenggara di Arab Saudi.
Hal senada disampaikan Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman. Dia bersyukur pertemuan rutin tiap tahun di Makkah masih bisa terus digelar, sehingga kedua pihak bisa bertukar pandangan dan pengalaman selama penyelenggaraan haji tahun ini.
"Saat pulang ke Tanah Air, setelah evaluasi, kita akan bertemu lagi untuk melihat potensi kerja sama dalam rangka meningkatkan layanan jamaah haji, aspek kesehatan bimbingan ibadah haji dan juga yang penting yang perlu ditangani dengan baik dari segi kenaikan biaya haji," ucap dia.
Dalam pertemuan ini, ia menyebut telah dibuat perbincangan awal terkait biaya haji. Kedua pihak sepakat menindaklanjuti perbincangan ini, tentang bagaimana menangani kenaikan biaya agar tidak membebani jamaah di masa mendatang.
Ditanya apakah kenaikan biaya Masyair sepadan dengan layanan yang diberikan? Syed Saleh mengaku layanan tahun ini lebih baik. Namun, dia menilai perlu meneliti lebih terperinci kenaikan biaya yang dibayarkan itu peruntukannya untuk apa saja.
"Pengumuman haji tahun ini mendesak. Kita tidak banyak waktu berdiskusi. Ke depan, dengan waktu lebih panjang, kita bisa berdiskusi terkait untuk apa saja yang diberikan terkait kenaikan biaya," lanjutnya.
Baik Hilman maupun Syed Saleh sepakat terus menjalin komunikasi. Dalam beberapa waktu ke depan, keduanya berencana menggelar pertemuan untuk menjalin kerja sama agar pelayanan haji makin baik di masa mendatang.