IHRAM.CO.ID, RIYADH — Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah menerima jamaah umroh gelombang pertama yang datang dari luar Arab Saudi pada Sabtu (30/7). Mereka datang untuk melakukan umroh selama musim umroh tahun ini 1444 H.
Kepresidenan menerima jamaah haji dari luar negeri di tengah sistem pelayanan yang terintegrasi, karena telah memberikan pelayanan terbaik dan mempersiapkan seluruh Masjidil Haram di Makkah dan halamannya bagi mereka untuk melakukan ritual dengan mudah dan nyaman.
Perlu dicatat bahwa Administrasi Umum Pengendalian dan Pengelompokan Massa, dengan otoritas terkait, sebelumnya telah mempersiapkan layanannya sesuai dengan rencana yang diikuti dalam mengorganisasi kerumunan, untuk menerima kelompok pertama jamaah setelah kembalinya musim umroh dan selesainya musim haji 2022.
Direktur Administrasi Umum untuk Pengendalian dan Pengelompokan Massa, Osama Al-Hujaili, telah menyatakan bahwa Mataf (area mengelilingi Kabah Suci) di Masjidil Haram dan lantai dasar diperuntukkan bagi para peziarah yang sedang melaksanakan umroh. Sedangkan lantai pertama Mataf diperuntukkan bagi jamaah yang tidak melaksanakan umroh.
“Perpanjangan Raja Fahd, Perluasan Raja Abdullah, lantai pertama Mataf, dan pelataran luar dialokasikan untuk jamaah,” ujarnya dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (31/7/2022).
Al-Hujaili menambahkan, pintu utama khusus juga telah ditunjuk untuk para peziarah untuk masuk yakni melalui Gerbang Raja Fahd, Gerbang Al-Salam, dan Gerbang Ajyad, di samping pintu keluar lainnya yang berkontribusi untuk memastikan kelancaran pergerakan jamaah umroh saat melakukan ritual umroh.
Juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Hisyam Saeed mengumumkan, bahwa lebih dari 70 juta izin dikeluarkan untuk melakukan umrah di Masjidil Haram di Makkah dan shalat di Rawdah Sharif di Masjid Nabawi di Madinah selama musim terakhir tahun 1443.
Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (31/7/2022), Saeed memperkirakan bahwa jumlah jamaah yang akan datang pada musim umroh tahun 1444 H nanti akan kembali normal.
Menurutnya ini merupakan hal positif setelah kementerian kesehatan melakukan penghapusan dan pelonggaran berbagai pembatasan kesehatan akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
Juru bicara tersebut menekankan bahwa tidak ada jumlah spesifik peziarah untuk setiap negara untuk melakukan umroh, dan mereka yang ingin melakukan umrah dapat mengajukan permohonan secara langsung dan mengeluarkan visa yang sesuai dan memasuki Kerajaan.
Sumber: saudigazette