IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menurunkan tim dari 11 puskesmas untuk melakukan pemantauanterhadap kondisi kesehatan jamaah haji setelah pulang dari Tanah Suci.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Usman Hadi mengatakan pemantauan kesehatan jamaah haji setelah pulang dilakukan selama 14 hari. "Kalau ada jamaah yang demam, batuk, pilek, atau lainnya dan tidak bisa datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan, tim kami siap turun," katanya, Rabu (3/8/2022).
Selain itu, jamaah haji diharapkan aktif melaporkan diri atau datang ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gangguan kesehatan guna mengurangi risiko terhadap dampak kesehatan jamaah. Apalagi, jamaah sudah melakukan ibadah dan perjalanan panjang yang membutuhkan kesiapan mental, tenaga, serta daya tahan tubuh yang prima.
"Kalau ada laporan, tim medis kita juga bisa mengambil tindakan dengan cepat dan tepat," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Muhammad Amin sebelumnya menyebutkan 393 haji asal Kota Mataram yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 1 Debarkasi Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali dalam kondisi sehat pada Senin (1/8/2022). Begitu tiba di Asrama Haji Debarkasi Lombok, jamaah menjalani tes usap antigen Covid-19 yang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Lombok.
"Alhamdulillah, dari 393 haji yang sudah dites usap antigen tidak ada yang positif sehingga mereka dibolehkan pulang," katanya.
Jamaah haji lainnya yang berada di kloter campuran, katanya, akan tiba di Mataram pada tanggal 6 Agustus 2022 untuk kloter 5 dengan jumlah lima orang, sedangkan seorang haji yang berada di kloter 6 atau kloter campuran dijadwalkan tiba pada tanggal 8 Agustus 2022. "Untuk proses penjemputan jamaah pada kloter campuran sama dengan kloter pertama dengan mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditetapkan, termasuk tes usap antigen Covid-19," katanya.