Kamis 11 Aug 2022 11:38 WIB

Hujan Deras Hancurkan 10 Bangunan Bersejarah di Sanaa Yaman

Kota Tua Sanaa merupakan salah situs Warisan Dunia UNESCO.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Warga memeriksa bangunan warisan UNESCO yang runtuh akibat hujan deras di kota tua Sanaa, Yaman, Rabu (10/8/2022). Hujan Deras Hancurkan 10 Bangunan Bersejarah di Sanaa Yaman
Foto: AP/Photo/Hani Mohammed
Warga memeriksa bangunan warisan UNESCO yang runtuh akibat hujan deras di kota tua Sanaa, Yaman, Rabu (10/8/2022). Hujan Deras Hancurkan 10 Bangunan Bersejarah di Sanaa Yaman

IHRAM.CO.ID, SANAA -- Hujan deras dilaporkan melanda ibu kota Yaman, Sanaa dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, 10 bangunan di Kota Tua dilaporkan runtuh.

Sedikitnya 80 bangunan lainnya mengalami rusak berat akibat hujan dan membutuhkan perbaikan segera. Informasi ini disampaikan kelompok Houthi, yang menguasai Sanaa sejak pecahnya perang saudara Yaman, lebih dari delapan tahun lalu.

Baca Juga

Kota Tua Sanaa merupakan salah situs Warisan Dunia UNESCO. Daerah tersebut diyakini telah dihuni selama lebih dari dua milenium. Dengan arsitekturnya unik, fondasi, dan lantai pertama dibangun dari batu dan lantai berikutnya dari batu bata, dianggap sebagai beberapa gedung tinggi pertama di dunia.

Dilansir di Arab News, Kamis (11/8/2022), bangunan-bangunan itu memiliki fasad bata merah yang dihiasi dengan cetakan gipsum putih dalam pola hiasan. Hal ini menggambarkan perbandingan dengan rumah roti jahe, yang melambangkan ibu kota Yaman. Banyak dari rumah-rumah tersebut masih digunakan sebagai rumah pribadi dan ada pula yang berusia lebih dari 500 tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan dalam pemerintahan Houthi Abdullah Al-Kabsi mengatakan bekerja sama dengan organisasi internasional dan mencari bantuan dalam menangani kehancuran ini. Sejauh ini, tidak ada laporan tentang korban tewas atau terluka akibat runtuhnya bangunan tersebut.

Rumah-rumah ini disebut telah bertahan selama berabad-abad. Namun, datangnya hujan deras musim ini telah terbukti terlalu berdampak bagi struktur ikonik tersebut. Saat ini, batu bata dan balok kayu terlihat menjadi tumpukan puing-puing besar di antara struktur yang masih berdiri.

Hingga berita ini dibuat, hujan masih tidak menunjukkan tanda-tanda akan reda. “Saya takut ketika mendengar hujan dan berdoa kepada Tuhan karena saya takut rumah akan runtuh menimpa saya,” kata seorang warga Kota Tua, Youssef Al-Hadery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement