IHRAM.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat di daerah ini meningkatkan kewaspadaan curah hujan tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
"Peringatan kewaspadaan sudah disampaikan kepada relawan kecamatan juga aparatur kecamatan dan desa serta kelurahan untuk mengantisipasi curah hujan tinggi agar tidak mengakibatkan korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal, Selasa (6/9/2022).
Curah hujan tinggi di Kabupaten Lebak terjadi sejak Selasa dini hari hingga pagi ini masih berlangsung. Intensitas curah hujan kategori ringan dan sedang juga berpotensi menimbulkan bencana alam. Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan banjir, longsor dan tanah bergerak, seperti yang terjadi di Kecamatan Cikulur dan Cimarga.
Oleh karena itu, BPBD Lebak minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dan pada malam hari dioptimalkan ronda guna mengantisipasi korban jiwa."Kita berharap ribuan kepala keluarga ( KK) yang tinggal di daerah rawan bencana alam, seperti aliran sungai, perbukitan dan pegunungan jika curah hujan tinggi dapat mewaspadai dengan mengungsi ke lokasi aman dari bencana alam," katanya.
Menurut dia, bencana alam di Kabupaten Lebak tahun 2022 cukup meningkat hingga 351 kejadian dan rumah yang terdampak 1.111 unit dengan kerugian Rp7,7 miliar.Meningkatnya jumlah bencana alam itu, karena sepanjang tahun 2022 dilanda curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi di pesisir selatan.
Dalam bencana alam itu, tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat diterjang gelombang tinggi. Berdasarkan laporan BMKG diperkirakan curah hujan di Kabupaten Lebak cukup tinggi, sehingga warga waspada terhadap potensi bencana alam tersebut.
"Peluang curah hujan itu terjadi pagi, siang, sore hingga dini hari," katanya.