IHRAM.CO.ID, Pada 2012, Oguzhan Canim, seorang pemilik toko roti di Kirikkale, 80 km timur Ankara, mengembangkan praktik askida ekmek dan mengajak lebih banyak toko roti untuk berpartisipasi. Canim juga menggagas sebuah platform media sosial untuk membantu para mahasiswa Turki yang tidak memiliki cukup uang untuk makan.
Kala itu, perusahaan sosial bernama Askidanevar milik Canim menggabungkan konsep askida ekmek dengan jangkauan platform media sosial untuk menghubungkan para mahasiswa dengan perusahaan yang ingin mendukung mereka. Di Turki, kesejahteraan adalah hal yang sangat penting. Karena itu, merupakan hal normal bagi warga Turki untuk mencari orang lain, baik keluarga, tetangga, kolega, bahkan orang asing untuk dibantu kesejahteraan hidupnya.
Menurut Manajer Operasi Askidanevar, Gorkem Ozacik, Canim telah mengubah praktik askida ekmek menjadi program sosial yang inovatif. Dengan bantuan internet, ia membuat tradisi sedekah ini menjadi lebih besar sehingga dapat berjalan secara efektif dan menjangkau sebanyak mungkin orang. "Kami bertujuan menciptakan lebih banyak peluang, menggunakan kekuatan kami untuk menjangkau kaum muda," kata Ozacik.
Mengenai alasan Askidanevar menyasar para mahasiswa, hal itu karena Canim percaya bahwa mereka adalah masa depan Turki. Dia ingin orang-orang muda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk belajar, dan menjadi individu yang lengkap dan berpengetahuan luas. Dengan cara ini, dia yakin, mereka tidak hanya akan berhasil dalam studi, mereka juga akan mampu berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat Turki dan dunia, melalui budaya berbagi.
Hingga kini, Askidanevar masih mempertahankan sistem anonimitas askida ekmek, sehingga saat mendaftar para mahasiswa hanya perlu mengidentifikasi diri dengan mengunggah kartu universitas. Setelah menjadi anggota, mereka dapat mengeklik tombol "ambil" untuk mendapatkan kode yang digunakan untuk makan gratis dari berbagai restoran yang berpartisipasi.
Askidanevar juga menyediakan beberapa bantuan lain, seperti buku bacaan, tiket hiburan, dan barang-barang lainnya. Dengan memilih pilihan yang tersedia, para mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan buku, majalah, tiket teater, konser dan barang-barang lainnya dengan cara berbagi atau me-retweet kiriman dari Askidanevar.
Saat ini, setidaknya sekitar 150 ribu mahasiswa telah terdaftar di Askidanevar, dan menggunakan sekitar 500 kupon makanan yang disumbangkan setiap bulan. Sejak didirikannya perusahaan sosial ini tujuh tahun lalu, Askidanevar telah membantu sekitar setengah juta orang, yang sebagian besar tinggal di Istanbul, Ankara, dan Izmir, tiga kota terbesar di Turki.
Tugba, salah satu mahasiswa yang terdaftar Askidanevar, mengatakan, platform ini sangat membantu kehidupannya saat menimba ilmu. Melalui bantuan yang ditawarkan Askidanevar, Tugba bukan hanya dapat hidup lebih terjamin, tapi juga mendapatkan banyak relasi dan teman baru.
Bagi dia, mendapatkan tiket gratis sangat menyenangkan dan bermanfaat. Berkat platform ini pula, ia punya banyak teman baru, dan menjadi bagian dari komunitas baru, sesuatu yang tidak dia rasakan sebelumnya. "Saya masuk universitas tahun lalu, saat itu saya belum memiliki teman. Berkat sistem tiket Askidanevar yang saya dapatkan, saya bisa mendapatkan teman pertama saya," katanya.
Hakikat askida ekmek, baik dalam bentuk menyisihkan sepotong roti di toko roti atau membantu siswa mengakses peluang di luar studi mereka, adalah sebuah aksi mulai membantu sesama, tanpa mengharap imbalan atau pengakuan.