Senin 19 Sep 2022 18:45 WIB

Rakyat Lebanon Frustrasi, Rampok Bank demi Ambil Tabungan

Perampokan bank berkali-kali terjadi di Lebanon di tengah krisis ekonomi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Warga mencoba memperbaiki generator listrik bekas di dekat rumahnya, Lebanon, 10 Agustus 2021. Pemadaman listrik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Lebanon. Rakyat Lebanon Frustrasi, Rampok Bank demi Ambil Tabungan
Foto:

Insiden selanjutnya merupakan insiden yang dilakukan oleh deposan Sally Hafez. Sally Hafez dianggap menjadi pahlawan karena kisahnya merampok Bank Lebanon di Beirut pada Rabu lalu.

Foto dan rekaman video aksinya tersebar di jejaring media sosial di mana dia sedang berdiri di atas meja seorang karyawan bank. Ia mengaku datang ke bank bukan untuk membunuh siapapun. Dia hanya ingin mengambil tabungan saudaranya yang sedang membutuhkan pengobatan dan sekarat di rumah sakit akibat kanker.

Beberapa jam kemudian, salah satu deposan di kota Aley berusaha mengambil simpanannya di bank dengan paksa. Pada 11 Agustus, seorang pria yang marah memasuki sebuah bank di distrik Hamra, Beirut, memperoleh dukungan yang serupa, setelah menahan karyawan selama berjam-jam. Ia menuntut tabungannya dibuka untuk membayar perawatan ayahnya dengan menodongkan senjata.

Selama dua tahun terakhir, ruang tunggu bank menyaksikan masalah berulang antara warga yang marah yang ingin mendapatkan tabungan mereka dan karyawan yang berkomitmen pada instruksi administrasi mereka. Dua bankir mengatakan bank-bank Lebanon akan segera mengumumkan penutupan tiga hari mulai minggu depan, karena kekhawatiran keamanan yang meningkat. 

Bank-bank Lebanon telah mencegah sebagian besar deposan menarik tabungan mereka sejak krisis ekonomi yang semakin dalam tiga tahun lalu, membuat banyak deposan tidak mampu membayar kebutuhan dasar. Sumber keamanan menjelaskan bahwa pria yang menyerbu Bank Byblos di kota Ghazieh berhasil memulihkan sebagian uangnya sebelum penangkapannya. Diyakini senjata yang dia miliki adalah mainan. 

Pejabat di Byblos Bank tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Blom Bank mengatakan bahwa pasukan keamanan bernegosiasi dengan Soubra, yang menyerbu cabang bank di Beirut, untuk membujuknya meninggalkan gedung.

Insiden Jumat terjadi setelah dua insiden lain di ibu kota, Beirut dan di kota Aley, pada Rabu, di mana para penabung dapat mengambil kembali sebagian uang mereka dengan paksa menggunakan pistol mainan yang secara keliru diyakini sebagai senjata asli. 

Asosiasi Bank di Lebanon mendesak pihak berwenang meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam serangan verbal dan fisik terhadap bank, dan mengatakan bank itu sendiri tidak akan mentoleransinya. Seorang pria ditangkap bulan lalu setelah dia masuk ke bank Beirut untuk menarik uang untuk ayahnya yang sakit, tetapi dibebaskan tanpa tuduhan setelah bank membatalkan gugatannya terhadapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement